Meninggal Dunia, Ini Riwayat Penyakit Rony Dozer 

JAKARTA, iNews.id - Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Aktor dan komedian Rony Dozer meninggal dunia di usia 46 tahun, Kamis (11/11/2021), sekitar pukul 20.00 WIB. 

Sebelum meninggal dunia, Rony Dozer diketahui beberapa kali mengalami penurunan kondisi kesehatan karena penyakit yang dideritanya. Apa saja riwayat penyakit yang pernah diidap mendiang Rony Dozer. 

Baca Juga

Hujan Jangan Jadi Alasan, Ini 5 Tips Olahraga Outdoor Biar Tetap Aman

Dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (12/11/2021) berikut ulasan singkatnya di bawah ini. 

1. Diabetes

Baca Juga

5 Artis Tionghoa Jadi Mualaf, Nomor 3 Paling Romantis Pindah Agama Gara-Gara Dipinang Raja Dangdut

Sekitar Oktober 2017, Rony Dozer diketahui menjalani perawatan di rumah sakit karena penyakit diabetes yang membuat kondisi fisiknya drop. Tapi kala itu, dikabarkan oleh sang sahabat, Tike Priatnakusumah kondisi Rony telah membaik sehingga boleh keluar dari rumah sakit. 

Namun, sebagai informasi sebelum dirawat di rumah sakit pada tahun 2017 ini, aktor Tuyul dan Mba Yul Reborn itu sebelumnya sudah pernah juga dirawat di rumah sakit gara-gara diabetes parah karena mengalami pembusukan di bagian kaki. 

Baca Juga

Artis Seksi Baby Margaretha, Mantan SPG Sukses Jadi Model Majalah Pria Dewasa

2. Bengkak di kaki 

Awal 2020, Rony pernah mengungkapkan ke media bahwa sejak 2014, dia merasakan sakit di kaki bagian kanan. Tak hanya sakit, bahkan kakinya membengkak sehingga harus dirawat dan menjalani opname di rumah sakit. 

“Mulai sakit itu 2014, kaki kanan bengkak, masuk rumah sakit dan diopname. Di pertengahan 2015 begitu lagi, dengan kasus yang sama, kaki bengkak. Tapi ada tambahan kayak luka bakar di betis," ujar Rony kala itu. 

3.  Selulitis

Rony diketahui pernah mengungkapkan jika dirinya didiagnosis  oleh dokter mengidap penyakit selulitis. Dokter kala itu menilai Rony mengalami peradangan di bagian kaki. 

Gejala awal yang dia rasakan, kakinya yang tadinya sehat tiba-tiba bengkak dan memerah. Sampai akhirnya membuat tubuhnya demam.

Editor: Elvira Anna