Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmavati Ternyata Hobi Tenis Meja

JAKARTA, iNews.id - Presiden RI Joko Widodo telah resmi mengumumkan nama-nama di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Salah satunya adalah posisi yang dijabat oleh I Gusti Ayu Bintang Darmavati sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Indonesia menggantikan Yohana Yembise.

Sebelum menjabat sebagai Menteri PPPA Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmavati dikenal sebagai istri dari mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Dia merupakan salah satu anggota Kabinet Kerja Presiden Jokowi di periode 2014-2019, yang kini digantikan oleh Teten Masduki.

Baca Juga

4 Jenis Attachment Style Lengkap dengan Ciri-Cirinya

Selain berkiprah sebagai Ibu Menteri, ternyata perempuan berdarah Bali ini juga memiliki kecintaan pada dunia olahraga, yaitu tenis meja. Berikut deretan fakta seputar Menteri PPPA yang baru seperti dirangkum iNews.id, Rabu (23/10/2019).

Aktif di Organisasi

Perempuan kelahiran Bali, 24 November 1968 ini rupanya memang senang berorganisasi. Sejak menjadi istri seorang gubernur dan menteri, dirinya telah bergabung dalam beberapa organisasi. Mulai dari jadi penasihat di Dharma Wanita Persatuan Kementrian Koperasi dan UKM, Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Ketua Bidang II Penggeral PKK, serta Ketua Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga Besar OASE Kabinet Kerja.

Senang Olahraga Tenis Meja

Selain senang berorganisasi, Gusti Ayu Bintang Darmavati juga aktif menggeluti olahraga tenis meja. Dia tercatat pernah menjuarai Kejuaraan Tenis Meja PB Perwosi Oktober 2010 di GOR Sumantri Brojonegoro, Jakarta. Dia juga sempat menjabat sebagai Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMS) Bali periode 2015-2019.

Pejabat Eselon II di Denpasar

Asli dari Bali, Bintang juga menjadi salah satu dari delapan pejabat Eselon II Pemkot Denpasar dari hasil lelang. Dia dilantik sebagai Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Denpasar.

Editor: Tuty Ocktaviany