Rina Gunawan Meninggal, Tips Diet Sehatnya Menginsiprasi Banyak Orang
"Waktu pas teteh dulu pas badan lagi berat-beratnya banget, itu camilannya bakwan goreng, tahu goreng, apa lagi kalau dikasih cabai rawit, bisa 10 itu sekali makan," kata Rina seperti dikutip iNews.id pada Selasa (6/10/2020).
Dia bercerita beberapa bulan yang lalu sebelum menjalankan diet, Rina masih gemar mengonsumsi camilan bakwan dan tahu goreng. Bahkan, Rina mengaku dapat menghabiskan hingga 10 buah gorengan sekaligus.
"Apa lagi kalau ada siomay goreng, batagor, terus belum yang manis-manis kuenya, donat, cheesecake. Terus sekarang minuman manis-manis, kopi susu, Thai tea. Tapi itu minumannya kalau dilihat dari kalori kurang lebih 400 kalori," ujar Rina.
Terlebih, kini banyak minuman dan makanan manis yang tengah digemari masyarakat Indonesia. Seperti halnya Thai tea yang telah menghabiskan lebih dari 25 persen kebutuhan kalorinya dalam satu hari.
"Sementara setiap harinya teteh harus membuat makan yang kalau dihitung-hitung itu 1.400 kalori. Kalau cuma minum saja 400 kalori, berarti teteh makan hanya 1.000 kalori," katanya.
Padahal, jumlah itu belum termasuk dari snack yang harus dikonsumsinya sebanyak dua kali dalam sehari. Rina pun membagikan triknya ketika ingin mengonsumsi makanan-makanan yang dulu masih sering dia konsumsi.
"Seribu itu belum snack time-nya dua kali, belum makan siangnya, jadi lupakan makanan yang zaman dulu itu. Sekarang makan harus dengan menu yang sehat," ujar Rina.
Jika dia tengah merasa ingin sekali mengonsumsi batagor atau pun siomay, Rina hanya tinggal menghirup aroma kudapan tersebut. Setelah selesai, dia segera meminum banyak air mineral.
"Jadi kalau misalnya ada batagor, siomay, atau gorengan, teteh selalu ingat kata coach, 'Hirup dulu terus minum'," katanya.
"Kalau pengen lagi, hirup lagi. Terus minum lagi (air mineral) yang banyak, seperti itu. Bisa dilakukan ya di rumah," ujar Rina menambahkan.
Cara itu diajarkan oleh pelatihnya dan selalu diterapkan oleh Rina. Sebab menurut sang pelatih, rasa nikmat akan suatu makanan hanya ada di dalam pikiran seseorang saja.
Editor: Kastolani Marzuki