Roy Suryo Temukan Kemiripan antara Gisel dengan Perempuan dalam Video Syur
JAKARTA, iNews.id - Teka-teki beredarnya video syur yang mirip dengan artis Gisella Anastasia tak kunjung menemukan titik terang. Banyaknya asumsi yang bermunculan membuat pakar telematika Roy Suryo ikut angkat bicara.
Menurutnya, terdapat kemiripan dari beberapa parameter antara perempuan dalam video syur tersebut dengan sosok Gisel. Hal ini diungkapkannya dalam sebuah video yang diunggah pada kanal YouTube Intens Investigasi.
"Saya tidak spesifik hanya melihat pada bagian tertentu ya, tapi di sini misalnya ada tahi lalat pada sisi di dekat hidung, kemudian kalau kita bandingkan dengan foto pembanding itu, kita bisa mendapatkan hal yang sama," ujar Roy seperti dikutip iNews.id, Sabtu (14/11/2020).
Hal itu dilihat Roy melalui tahi lalat yang terletak di sisi dekat hidung. Kemudian juga melalui warna dan bentuk warna, serta bentuk mulut yang disesuaikan dengan potret perempuan yang ada dalam video tersebut.
"Dalam uji perbandingan dengan menggunakan matriks, saya lihat pada warna mata, kemudian bentuk mata, dan bentuk mulut," kata Roy.
"Kita bisa melihat pada warna mata, kita tidak sembarangan melihat warna mata itu pakai mata kita sendiri," ujarnya.
Roy menyampaikan, dirinya telah melakukan analisis terhadap warna mata perempuan yang ada dalam video tesebut dengan potret asli Gisel. Hasilnya, ditemukan sebuah kecocokan antara kedua gambar tersebut.
"Kita pecahkan dalam separasi, kita dapatkan ada birunya dan coklatnya juga, warnanya cocok," kata Roy.
"Tapi sekali lagi, jangan hanya menggunakan satu parameter. Apa yang ada ini kemudian diskor semuanya, lebarnya juga kita ukur apakah itu dimungkinkan ada persamaan atau tidak," ujarnya.
Tak hanya itu, Roy juga turut mengukur beberapa bagian wajah lainnya, seperti hidung, dahi, dan lain-lain. Dalam proses analisis yang dilakukannya, Roy menegaskan bahwa perbandingan yang dilakukannya tersebut dihasilkan melalui sebuah software ilmiah.
"Saya juga perlu sampaikan bahwa yang kita gunakan perbandingan menggunakan software ilmiah, bukan mengandai-andai atau mencocok-cocokan," kata Roy.
Editor: Tuty Ocktaviany