Viral Busana Ini Terinspirasi Hutan Tropis yang Magis, Mejeng di IFW 2025

Dia menambahkan, hutan bukan hanya ruang ekologis, tapi juga ruang sakral, tempat upacara adat, sumber daya alam, dan mitologi. Karena itu, koleksi ini menggambarkan simbiosis antara manusia, alam, dan budaya melalui siluet menyerupai batang pohon, akar, lumut, dan dedaunan.
Jika didetailkan, koleksi ini terbagi dalam tiga item, pertama adalah gaun panjang dengan potongan flowu dan ujung yang menyerupai akar menjuntai. Lalu ada cape menyerupai kanopi atau sayap burung hutan, dan atasan berbahan texture yang menyerupai kulit pohon.
Material yang dipakai adalah tenun bulu dan kain daur ulang. Kemudian dihadirkan juga felted teknik yang menciptakan efek lumut atau permukana pohon yang cukup realistis. Lalu, ada teknik timbul yang memberi kesan siluet akar hingga makhluk hutan seperti kupu-kupu, tokek, dan burung.
"Tenun bulu dipilih karena memiliki karakteristik yang kuat, bertekstur alami, dan sangat representatif terhadap narasi akar budaya serta habitat hutan tropis Indonesia," ujar Ilona.
Dia menambahkan, "Serat dan tampilan 'bulu'-nya menggambarkan organik, akar, bahkan tekstur batang pohon, menguatkan imajinasi visual tentang rimba leluhur. Selain itu, tenun bulu adalah warisan wastra yang belum banyak dieksplorasi dalam konteks modest fashion kontemporer, sehingga koleksi ini sekaligus menjadi bentuk pengangkatan kembali potensi wastra nusantara yang unik dan underrated."
Menariknya lagi, busana berwarna hijau lumut, coklat tanah, krem akar, hitam batu, dan merah saga dengan sentuhan aksen emas matte untuk kesan magis ini menggunakan pewarna alam yang menurut Ilona adalah bentuk sikap desainer, bukan sekadar estetika.