Viral, Raffi Ahmad Harus Siapkan Uang Rp128 Miliar Datangkan Mesut Ozil ke Klubnya

JAKARTA, iNews.id - Rencana Raffi Ahmad mendatangkan Mesit Ozil, gelandang yang membawa Jerman juara Piala Dunia 2014 ke klubnya RANS Cilegon FC kini menjadi perbincangan hangat. Media asal Turki, Fotospor bahkan membahas kemungkinan hengkangnya Mesut Ozil (Fenerbahce) ke kontestan Liga 1 2022-2023, RANS Cilegon FC. 

Tak tanggung-tanggung, dana ratusan miliar rupiah mesti digelontorkan Raffi Ahmad. Pertama untuk biaya transfer. Berhubung Mesut Ozil masih terikat kontrak bersama Fenerbahce hingga 30 Juni 2024, RANS Cilegon FC harus mengeluarkan dana transfer. Menurut laman Transfermarkt, harga pasar Mesut Ozil kini berada di angka 3,7 juta euro atau sekira Rp60,1 miliar. 

Baca Juga

Li Lian Park Hyatt Hadirkan Kuliner China Racikan Executive Chef Tan Aik

Angka di atas merupakan perkiraan berapa dana yang harus dikeluarkan Raffi Ahmad untuk mendaratkan Mesut Ozil. Kedua adalah gaji. 

Menurut laporan The Sun, gaji Mesut Ozil bersama Fenerbahce yang merupakan salah satu klub papan atas di Turki, mencapai 3,5 juta pounds atau setara Rp68 miliar per tahun. 

Baca Juga

Punya Kekayaan Fantastis, Intip Koleksi Mobil Mewah Crazy Rich Surabaya Melvin Tenggara

Hal itu berarti dalam satu tahun pertama, Raffi Ahmad mesti mengeluarkan Rp128,1 miliar hanya untuk Mesut Ozil! Fotospor pun menyebut Raffi Ahmad harus menyiapkan dana besar jika ingin mendatangkan gelandang kreatif.
“Raffi Ahmad membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk memboyong Mesut Ozil ke RANS Cilegon FC,” tulis Fotospor. 

Tentunya jika Mesut Ozil benar mendarat, merupakan tanda kebangkitan sepak bola Indonesia. Kompetisi sepakbola Tanah Air kembali dihiasi pesepakbola yang pernah memenangkan trofi Piala Dunia. 

Sebelumnya pada 1993-1994, ada pesepakbola Argentina, Mario Kempes, yang pernah membela Pelita Jaya. Dia tercatat membawa Argentina juara Piala Dunia 1978. Selain itu ada juga Pedro Pasculli yang membawa Argentina juara Piala Dunia 1986, kemudian merumput di Pelita Jaya pada 1996.

Editor: Dani M Dahwilani