Zoya Amirin, Berbagi Edukasi Seks dan Cinta Lewat Media Sosial
Zoya berkuliah selama 7 tahun di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia hingga mendapat gelar S2. Ia kemudian mendapatkan sertifikasi seksologi di Pendidikan Intensif Seksologi Universitas Udayana Bali. Menurutnya informasi seputar seks yang disampaikan didasarkan oleh fakta dan keilmuan.
"The thing is saya akhirnya sadar kalau saya enggak bisa menyenangkan semua orang,” ujarnya.
Dia menilai masih banyak orang yang belum siap mendengar fakta seputar seks dan cinta. Karena itulah kontennya seringkali dikritik. Sebab itu ia punya cara tersendiri dalam menyampaikan pesan.
Zoya selalu berusaha untuk menyampaikan informasi sejujur mungkin dan asertif tanpa niat untuk menyakiti orang lain. “Saya berusaha supaya orang yang menerimanya mendapatkan insight bukan feel offended. Percayalah bahwa apa yang saya bicarakan itu adalah fakta yang harus kita terima dan proses,” ujarnya tersenyum.
Zoya mengaku tidak ngoyo dalam meraih viewers atas konten-kontennya. Dia lebih fokus agar orang bisa paham atau relate dengan informasi yang ia buat.
Jika Zoya membuat konten untuk remaja misalnya, dia akan mengajak anak muda untuk berkolaborasi supaya informasinya bisa dipahami. Begitu juga jika ia ingin menyampaikan pesan untuk orang yang lebih dewasa, dia akan lebih banyak menyisipkan data penelitian.
“Saya tidak ingin terpaku pada jumlah viewers. Berapapun viewers yang saya miliki, saya ingin memastikan mereka dapat informasi dari orang yang ahli. Saya lebih fokus pada konten dan harus menyampaikannya dengan bahasa yang relate dengan mereka,” pungkas Zoya.
Editor: Dyah Ayu Pamela