JAKARTA, iNews.id - Muslim dianjurkan melakukan berbagai amalan untuk meraih keutamaan malam Lailatul Qadar sesuai sunnah. Malam Lailatul Qadar merupakan salah satu keistimewaan Bulan Ramadhan.
Dilansir dari Buku Jaminan Mendapat Lailatul Qadar karya Dr Ahmad Sarwat MA, Malam Lailatul Qadar memiliki banyak makna. Sebagian ulama mengartikan malam lailatul Qadar adalah malam mulia tiada bandingannya. Malam itu mulia karena turunnya Alquran.
Pendapat kedua, malam Lailatul Qadar adalah malam kesempitan karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi pada malam itu.
Ibnu Qudamah dalam Kitab Al Mughni mengartikan Malam Lailatul Qadar sebagai malam penetapan karena Allah menetapkan segala sesuatu untuk tahun itu baik hal-hal yang terkait dengan keburukaan atau keburukan termasuk urusan rezeki.
Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa tanggal-tanggal ganjil di 10 hari terakhir Bulan Ramadhan merupakan waktu datangnya malam Lailatul Qadar.
Nabi Muhammad SAW hanya mengisyaratkan dalam haditsnya untuk mencari lailatul qadar di 10 hari terakhir Ramadhan. Dari Jabir ibnu Abdullah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
«إِنِّي رَأَيْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فَأُنْسِيتُهَا وَهِيَ فِي العشر الأواخر من لياليها وهي طَلْقَةٌ بِلُجَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةٌ كَأَنَّ فِيهَا قَمَرًا لَا يَخْرُجُ شَيْطَانُهَا حَتَّى يُضِيءَ فَجْرُهَا»
Artinya: Sesungguhnya aku telah melihat malam Lailatul Qadar, lalu aku dijadikan lupa kepadanya; malam Lailatul Qadar itu ada pada 10 hari terakhir (bulan Ramadan), pertandanya ialah cerah dan terang, suhunya tidak panas dan tidak pula dingin, seakan-akan padanya terdapat rembulan; setan tidak dapat keluar di malam itu hingga pagi harinya.
Editor: Kastolani Marzuki