Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Read Next : Kasus Pembunuhan Vina, Kuasa Hukum Sebut Status Facebook Pegi Tunjukkan Keberadaannya di Bandung
Advertisement . Scroll to see content
">
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengklaim belum mendapat angka pasti dari data pribadi pengguna Facebook Indonesia yang bocor. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara telah mengambil langkah dengan menegur Facebok secara tertulis.

Kabar pencurian data terungkap saat peneliti dari University of Cambridge membuka pencurian data yang dilakukan untuk membantu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat memenangi pemilihan Presiden AS.

Saat data itu terungkap, ternyata Indonesia berada pada posisi ketiga dari daftar negara yang mengalami pencurian data Facebook.

Menurut pakar IT Rudi Alamsyah kebocoran data oleh Cambrige Analytica digunakan untuk kebutuhan politik AS pada Pemilu Presiden AS 2017.

Meski pencurian data pribadi tidak digunakan untuk kegiatan kriminal, anggota DPR RI Sukamta menilai pencurian data tersebut dapat dimanfaatkan olah pihak tidak bertanggung jawab untuk memainkan politik di Indonesia. Apalagi jelang pemilihan presiden pada 2019.

Pemerintah mengimbau agar sementara waktu masyarakat puasa Facebook dan meminta masyarakat mawas dalam mengikuti kuis psikologi yang banyak muncul di laman akun Facebook. Pasalnya hal tersebut dapat digunakan sebagai media riset internasional.

Video Editor: Alvian Surya

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut