Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Read Next : Kabar Terbaru Demo di Depan Gedung DPR, Ricuh hingga Kibarkan Bendera One Piece
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengubah jam masuk sekolah menjadi pukul 06.00 pagi menuai kritik dari DPR RI. 

Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, meminta agar kebijakan tersebut dikaji ulang karena dinilai belum tentu efektif bagi dunia pendidikan. Kebijakan masuk sekolah lebih pagi harus melalui analisis mendalam, terutama dari sisi dampak psikologis dan akademik terhadap siswa. Dia menilai, jam 6 pagi bukan waktu ideal bagi anak-anak memulai aktivitas belajar karena mereka masih dalam proses menyesuaikan diri setelah bangun tidur.

Lalu mengingatkan, kebijakan serupa pernah diterapkan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan hasilnya justru kontraproduktif. Banyak siswa yang tidak fokus, mudah mengantuk saat pelajaran berlangsung, dan suasana belajar menjadi tidak nyaman.

DPR pun mengingatkan Gubernur Dedi Mulyadi agar tidak hanya fokus pada kedisiplinan, tetapi juga mempertimbangkan efektivitas pembelajaran. Menurut Lalu, tujuan utama pendidikan adalah menciptakan proses belajar yang optimal, bukan sekadar membentuk kebiasaan bangun pagi yang ekstrem.

Dedi Mulyadi sebelumnya bertekad agar seluruh wilayah di Jawa Barat menyamakan jadwal hari belajar sekolah dari Senin hingga Jumat, dengan libur di akhir pekan. Dia mengklaim pernah sukses menerapkan model serupa saat menjabat Bupati Purwakarta, termasuk jam masuk pukul 06.00 pagi.

Dia mengajak bupati dan wali kota untuk menerapkan hari belajar dari Senin hingga Jumat. Sementara hari libur pada Sabtu dan Minggu.

Editor: Mu'arif Ramadhan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut