JAKARTA, iNews.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi keputusan SPBU swasta yang batal membeli BBM ke PT Pertamina (Persero). Apa katanya?
Bahlil menegaskan, SPBU swasta seperti BP-AKR dan VIVO masih menjalin komunikasi secara B2B (business to business) dengan Pertamina untuk pembelian BBM murni. Jadi, peluangnya belum benar-benar tertutup.
Di kesempatan yang sama, Bahlil memastikan bahwa stok BBM dalam negeri dalam kondisi aman dan cukup hingga tiga pekan ke depan. Khusus untuk ketersediaan BBM di SPBU swasta, dia menerangkan, pemerintah sudah menambahkan kuota impor BBM sebesar 10 persen lebih tinggi dibandingkan kuota impor tahun lalu.
Kata Bahlil, jadi sudah tidak ada alasan lagi dan tidak ada satu persepsi bahwa ketersediaan BBM menipis. Sebab, semuanya ada, pun kuota impor sudah diberikan sesuai dengan apa yang disampaikan sebelumnya.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar menjelaskan, VIVO dan BP-AKR sebelumnya telah sepakat membeli BBM murni dari Pertamina. Namun, selang beberapa waktu SPBU swasta itu membatalkan rencana.
Alasan pembatalan adalah karena base fuel Pertamina dinilai mengandung etanol 3,5%. Hal itu tidak sesuai dengan kriteria SPBU swasta. Padahal, menurut regulasi kandungan etanol dalam BBM diperbolehkan hingga batas 20%.
Editor: Muhammad Sukardi