"Sejak 16 April 2016, Pusdiklatpassus telah memiliki Kopassus Indoor Skydiving Center berdiameter 4.2 m (14 ft) dengan ketinggian 10 meter. Indoor skydiving ini menggunakan dual closed loop wall to wall. Hembusan anginnya berasal dari fan drive yang terdiri dari 4 motor dengan delapan baling-baling," jelas Mayor Inf Alzaki.
Mayor Inf Alzaki menambahkan, kejuaraan FS mempunyai arti tersendiri bagi militer terutama pasukan khusus di dunia. Pada Oktober 2015, Tim USA Paracutist berhasil mencetak rekor dunia dan mengungguli Cina pada CISM Military World Games dengan membentuk 35 formasi dalam 35 detik.
'Indonesia tidak kalah unggul. Pada jenis yang berbeda (indoor), yaitu kejuaraan Asiania Indoor Skydiving 2018 (pertama di Asia), Tim Kopassus dari Persatuan Terjun Payung Angkatan Darat (PTPAD) Mabes TNI yang mewakili Indonesia juga berhasil meraih juara 3 dari 19 negara yang berkompetisi," jelas Mayor Inf Alzaki.
Diharapkan melalui momen ini dapat menjadi ajang silaturahmi bagi para pecinta dunia terjun nasional, mensosialisasikan indoor wind tunnel, mendapatkan bibit-bibit sang juara baru, serta meningkatan prestasi para atlet terjun payung di Indonesia.
Editor: Dani M Dahwilani