Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Konflik Memanas, Thailand-Kamboja Saling Serang di Perbatasan 12 Orang Tewas
Advertisement . Scroll to see content

Thailand-Kamboja Terlibat Bentrok Bersenjata di Perbatasan

Sabtu, 26 Juli 2025 - 22:39:00 WIB
Advertisement . Scroll to see content

SURIN, iNews.id  -  Ketegangan di perbatasan Thailand dan Kamboja mencapai puncaknya setelah pecah bentrokan bersenjata yang menewaskan sedikitnya 12 orang. Konflik terjadi di wilayah yang telah lama disengketakan antara kedua negara.

Video yang beredar luas menunjukkan rudal RM70 Multiple Launch Rocket System (MLRS) milik Tentara Kerajaan Kamboja diluncurkan dari lahan pertanian di Provinsi Odence, mengarah ke wilayah Thailand di Provinsi Surin. Serangan ini memicu respons balik dari militer Thailand yang melancarkan tembakan artileri ke titik-titik militer Kamboja.

Iring-iringan kendaraan tempur juga terlihat bergerak dari pihak Thailand, menunjukkan peningkatan kesiapan militer di wilayah konflik. Situasi di lapangan menunjukkan eskalasi serius yang berpotensi memicu konflik regional yang lebih luas.

Bentrokan ini merupakan kelanjutan dari sengketa wilayah perbatasan yang belum terselesaikan selama lebih dari satu abad. Insiden terbaru disebut-sebut sebagai salah satu bentrokan paling berdarah dalam satu dekade terakhir.

Sebagai respons, Thailand menutup akses perbatasannya dengan Kamboja. Sementara itu, Kamboja mengambil langkah tegas dengan memutus hubungan diplomatik, menuduh Thailand menggunakan kekuatan militer secara berlebihan.

Bentrokan dilaporkan terjadi di enam titik sepanjang perbatasan, sementara tudingan pelanggaran wilayah kedaulatan saling dilayangkan oleh kedua pihak. Kementerian Pertahanan Kamboja bahkan mengklaim bahwa jet tempur Thailand telah menjatuhkan bom di dekat kawasan Candi Kuno Prasat Preah Vihear — situs warisan budaya yang sering menjadi pusat sengketa.

Situasi di kawasan tersebut masih sangat dinamis. Komunitas internasional menyerukan agar kedua negara segera menahan diri dan kembali ke meja perundingan guna mencegah jatuhnya korban lebih lanjut.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut