JAKARTA, iNews.id – Kasus positif virus corona baru (Covid-19) yang masih meningkat di Indonesia, membuat sejumlah daerah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB ini diterapkan setelah mendapat persetujuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Keputusan Menteri Kesehatan.
Saat ini ada 10 daerah yang telah menerapkan PSBB demi memutus mata rantai penularan pandemi Covid-19. Kebijakan PSBB ini juga langsung mencuri perhatian masyarakat dan menempati posisi pertama iNews.id TOP 5.
Mogok Makan Hingga Gagal Organ, 8 Aktivis Palestine Action Terancam Tewas di Penjara Inggris
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, Provinsi DKI Jakarta menjadi daerah pertama yang menerapkan PSBB sejak direstui Kemenkes pada 7 April 2020 melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/239/2020.
"Semua dilakukan semata untuk memutus kemungkinan terjadinya penularan dari satu orang dengan membatasi aktivitasnya," katanya dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (14/4/2020).
Setelah DKI Jakarta, sembilan daerah baik kabupaten maupun kota menerapkan PSBB, yakni Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kota Pekanbaru.
Antrean panjang terjadi di Stasiun Bogor, Jawa Barat (Jabar) Senin (13/4/2020) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, juga menyita perhatian dan berada di posisi kedua. Antrean tersebut karena kebijakan pemeriksaan suhu tubuh dan pembatasan penumpang di setiap rangkaian kereta.
Salah satu penumpang KRL Ripto mengatakan, antrean panjang mengular sejak sebelum masuk gate. Antrean karena para penumpang diwajibkan menjalani pemeriksaan suhu tubuh.
"Terjadi antrean panjang sebelum masuk gate karena adanya pemeriksaan suhu tubuh," ujarnya kepada iNews.id, Senin (13/4/2020).
Kemudian posisi ketiga, terkait keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal tunjangan hari raya (THR) untuk PNS, TNI/Polri, dan pejabat negara di tengah wabah virus corona (Covid-19). Keputusannya ada yang dapat dan ada yang tidak dapat, tergantung jabatan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan seluruh pejabat negara tidak akan mendapatkan THR pada tahun ini. Keputusan itu merupakan instruksi dari Presiden Jokowi.
"Presiden, wapres, menteri, DPR, MPR, DPD, kepala daerah, tidak mendapatkan THR dengan keputusan tersebut," kata Sri Mulyani lewat video conference, Selasa (14/4/2020).
Namun, tidak semua pejabat tak mendapatkan THR. Sri Mulyani menyebut, pejabat eselon I dan II memang tidak mendapatkan THR. Namun, pejabat eselon III ke bawah akan mendapatkan THR.
Posisi keempat tidak kalah mencuri perhatian dengan aksi Bripka Jerry yang memakamkan jenazah Covid-19 yang telantar. Hasilnya, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis memberikan hadiah dalam bentuk Sekolah Inspektur Polisi (SIP) kepada Bripka Jerry Tumondo. Hadiah tersebut diberikan karena ketulusan, keikhlasan dan keberaniannya memakamkan jenazah terpapar virus corona (Covid-19).
Pemberian hadiah tersebut disampaikan langsung oleh Idham Azis kepada Jerry Tumondo dalam sambungan video call Whatsapp, Senin (13/4/2020). Saat itu Jerry yang merupakan Kanit Reskrim Polsek Dimembe Polres Minahasa Utara, Sulawesi Utara tidak menyangka mendapat perhatian dari Idham Azis.
“Saya atas nama pribadi dan institusi Polri respect sama hasil kerja kemanusiaan kamu, saya terima kasih. Seluruh anggota Polri bangga akan ketulusanmu bekerja membantu memakamkan korban akibat Covid-19,” ujar Idham.
Sementara sosok orang terkaya Hong Kong Li Ka Shing juga menyita perhatian karena punya saham di Zoom Video Communications Inc dan menempati posisi kelima. Zoom mendadak menjadi aplikasi populer selama penerapan work from home (WFH) akibat wabah Covid-19.
Dikutip dari Bloomberg, Selasa (14/4/2020), Li tercatat menjadi investor awal untuk startup yang berbasis di San Jose, AS itu. Pria berusia 91 tahun itu mempunyai 8,6 persen saham di Zoom.
Li mempunyai saham Zoom lewat tiga perusahaan investasi atau modal ventura. Salah satunya Horizons Ventures yang terlibat dalam pendanaan Zoom seri B senilai 6,5 juta dolar AS pada 2013 dan seri C sebesar 30 juta dolar AS pada 2015. Ketika Zoom IPO di bursa Wall Street, valuasi saham Li di perusahaan itu menembus 850 juta dolar AS.
Investasi Li di Zoom membuahkan hasil. Di saat bisnis infrastruktur dan real estatenya melempem, bisnis teknologi Li menguntungkan. Dalam satu tahun terakhir, harga saham Zoom melonjak 80 persen sehingga membuat nilai saham Li di perusahaan teknologi itu menyentuh 2,9 miliar dolar AS.
Video Editor: Muarif Ramadhan
Cameraman: Indra Setya Budi
Editor: Tuty Ocktaviany