Narasumber yang mengaku ‘Prof’ Hadi Pranoto itu dinilai tidak kredibel dalam berbicara soal obat Covid-19. Unggahan video itu saat ini telah dihapus oleh pihak YouTube dan tak bisa diakses sejak Minggu (2/8/2020) malam.
Menanggapi kesimpang siuran ini, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek Prof dr Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD menegaskan bahwa Hadi Pranoto tidak pernah menjadi salah satu anggota peneliti Konsorsium dalam tim pengembangan herbal imunomodulator yang dibentuk oleh Kemenristek/BRIN.
“Saya mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dengan isu yang menyebutkan bahwa telah ditemukan obat herbal untuk pencegahan Covid-19,” kata Ali Ghufron Mukti seperti dikutip dari siaran pers, Senin (3/8/2020).
Posisi ketiga terkait fakta-fakta ledakan Beirut. Ledakan dahsyat yang menghantam Kota Beirut dengan kekuatan gempa bumi, Selasa (5/8/2020) menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai ribuan lainnya. Ledakan itu disebut-sebut sebagai akibat dari meledaknya amonium nitrat yang disimpan di salah satu gudang pelabuhan di ibu kota Lebanon itu, menurut para pejabat setempat, kendati masih banyak pertanyaan yang tersisa.
Empat fakta tersebut antara lain kekuatan ledakan setara gempa 3,3 skala Richter, ledakan jadi sangat besar karena 2.750 ton amonium nitrat, suara ledakan terdengar hingga 240 km, dan suara ledakan terdengar hingga 240 km.