SUMSEL - Pascaperistiwa pengancaman dan penembakan terhadap pekerja kebun yang terjadi di Desa Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan beberapa hari yang lalu, viral video tentang kedekatan Polisi dengan sekelompok orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Video viral tersebut berisikan aksi Kapolsek Mesuji AKP Bambang, yang membawa alat berat jenis Stumalas yang diduga milik sekolompok warga yang dipimpin Ahmad Tutul. Dalam video tersebut terekam dengan jelas polisi bersama Ahmad Tutul sedang berbincang-bincang.
8 Miliarder Dunia yang Membeli Ribuan Hektare Tanah untuk Jadi Hutan
Tak hanya Kapolsek, Kapolres OKI, AKBP Hendrawan juga viral karena Video kunjungannya ke rumah sekolompok warga yang diduga terlibat dalam kasus pengancaman di Desa Sodong.
Kasus tersebut semakin heboh karena dalam video, terekam Kapolres yang didampingi jajarannya tampak makan dengan lahap.
Viral Pelajar SMP Demak Duel di Jembatan Layang Tol Semarang, Polisi Turun Tangan
Apakah Polisi bisa netral mengusut kasus teror yang terjadi?
Kapolres OKI, AKBP Hendrawan menyampaikan kepada iNews bahwa video-video yang beredar tersebut tidak relevan dikaitkan dengan apa yang terjadi di Desa Sodong saat ini. Menurutnya video tersebut diunggah rentang waktunya jauh dari peristiwa yang terjadi.
Polisi Bongkar Penjualan Video Porno Lewat Medsos di Dumai, 1 Orang Ditangkap
"Silahkan aja dicek sendiri pada akun-akun yang meng-upload pemberitaan saat ini, seperti yang bapak share sekarang. Video tersebut kapan diupload awal, oleh akun apa," jawab AKBP Hendrawan.
"Bisa dilihat juga waktu video tersebut itu dibikinnya kapan dan dalam situasi apa saat, dan dalam situasi saat ini, apakah masih relevan," tanya AKBP Hendrawan.
AKBP Hendrawan juga turut membatah soal isu pemberitaan teror yang massif di Desa Sodong. Menurutnya peristiwa tersebut tidak benar. "Insyaallah pemberitaan tersebut tidak benar," katanya.
Namun ketika dikirimkan video adanya pengancaman dari sekelompok orang yang diduga dekat dengannya, AKBP Hendrawan balik bertanya apa relevansi video tersebut dengan kasus yang terjadi dan mencecar waktu pembuatan video tersebut.
"Bapak tahu kejadian ini di tanggal dan bulan berapa? Apakah ada relevansi dengan kejadian bulan ini," sebutnya.
Ketika disampaikan bahwa video pengancaman tersebut viral sebelum kasus penembakan yang terjadi di Desa Sodong, dan diduga ada kaitannya ada dengan kasus teror yang terjadi. Kapolres tidak berkomentar. Namun dia menyampaikan video tersebut sudah ada sejak Maret 2024.
Namun AKBP Hendrawan tidak menjawab ketika ditanya apakah sudah melakukan penindakan atas kasus pengancaman yang dilakukan sekelompok warga Desa Sodong tersebut.
Editor: Wahyu Triyogo