150.000 Pasukan Rusia Masuki Ukraina, Tentara Bayaran dari Suriah Menyusul
Persenjataan yang dimaksud adalah granat penghancur tank, rudal anti-tank, serta persenjataan lainnya. Perlawanan itu mampu menghambat pergerakan pasukan utama Rusia menuju Kiev, terutama dari utara.
Hingga hari ke-12 pertempuran, Senin (7/3/2022), masih relatif sedikit daerah penting yang direbut Rusia. Bahkan pasukan Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh puluhan helikopter serta merebut kembali satu kota pada Senin pagi.
Pejabat AS mengatakan, Rusia telah meluncurkan 625 rudal, yakni jarak pendek, permukaan ke udara, dan jelajah. Jumlah rudal yang ditembakkan terus bertambah belakangan ini.
"Tampaknya Rusia meningkatkan tembakan jarak jauh untuk melengkapi atau menebus kurangnya pergerakan darat serta kurangnya dukungan udara," ujarnya.
Di tengah melambatnya pergerakan pasukan Rusia, termasuk merebut Kiev, muncul kabar Moskow merekrut pejuang asing, termasuk milisi asal Suriah yang ahli dalam strategi pertempuran kota. Media lokal Suriah yang berbasis di Deir Ezzor melaporkan, para pejuang itu ditawari bayaran antara 200 hingga 300 dolar AS untuk 6 bulan.
"Kami yakin, laporan bahwa Rusia mencoba merekrut warga Suriah, khususnya untuk mendaftar dan berperang di Ukraina, akurat," kata pejabat AS.
Di sisi lain, Pentagon memerintahkan penambahan 500 tentara ke Eropa, sehingga jumlah total pasukan AS menjadi sekitar 100.000 personel.
Editor: Anton Suhartono