180 Jasad Korban Kekerasan HAM Ditemukan dalam Kuburan Massal di Burkina Faso
DJIBO, iNews.id - Kelompok pegiat hak asasi manusia internasional, Human Rights Watch (HRW) mengungkap temuan kuburan massal berisi 180 jasad yang diduga mengalami eksekusi diluar hukum oleh tentara di Burkina Faso.
Dilansir dari AFP, Rabu (8/7/2020), jasad yang ditemukan mayoritas berjenis kelamin laki-laki. Mereka diketahui berasal dari etnis Fulani dan Peul, yang menjadi sasaran perekrutan oleh pemberontak. Diduga kuburan massal yang berada di utara kota Djibo sudah ada sejak April dan Mei.
"Kuburan massal berisi sedikitnya 180 mayat telah ditemukan dalam beberapa bulan terakhir, dan ini menjadi bukti menunjukkan keterlibatan pasukan keamanan pemerintah dalam pembunuhan massal di luar pengadilan," kata HRW.
Salah seorang tokoh masyarakat kota Djibo mengatakan, mayat-mayat tersebut merupakan korban yang dihabisi tentara pemerintah tanpa melalui pemeriksaan dan pengadilan. Mereka dibunuh karena diduga terlibat dengan milisi jihadis yang selama ini jadi musuh rezim militer.
"Sangat banyak orang yang tewas dengan matanya ditutup, tangan mereka diikat dan kepala mereka ditembak," ujar tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya kepada HRW.
Pemerintah Burkina Faso sebelumnya menghadapi tuduhan pembantaian massal tanpa pengadilan dalam perang melawan pemberontak jihadis yang telah mereka lakukan sejak 2015.
Atas temuan tersebut, HRW mendesak PBB dan komunitas HAM internasional melakukan penyelidikan terbuka guna mengumpulkan bukti lebih jauh terkait pelanggaran HAM di negara Afrika barat itu.
"Informasi yang ada mengarah pada pasukan keamanan pemerintah, jadi sangat penting untuk melakukan penyelidikan yang tidak memihak, bukti yang dikumpulkam dengan benar, dan keluarga memberi tahu tentang apa yang terjadi pada orang-orang yang mereka cintai," lata Direktur HRW, Corinne Dufka.
Editor: Arif Budiwinarto