Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral, Kuil Tua di China Ludes Terbakar gara-gara Ulah Iseng Turis
Advertisement . Scroll to see content

2 Militan Pemenggal Kepala 3 Turis Asing Menyerahkan Diri 

Jumat, 17 Juni 2022 - 18:19:00 WIB
2 Militan Pemenggal Kepala 3 Turis Asing Menyerahkan Diri 
Tentara menghentikan kendaraan di pos pemeriksaan militer di Jolo, Sulu, di Filipina selatan, 25 September 2014. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Hall dan Ridsdel dipenggal oleh para militan beberapa bulan kemudian setelah batas waktu pembayaran uang tebusan berlalu. Video yang dirilis oleh militan menunjukkan para korban dibunuh secara brutal di depan bendera hitam bergaya kelompok Negara Islam. Sementara para sandera Norwegia dan Filipina akhirnya dibebaskan.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau pada saat itu mengaku ngeri dengan pembunuhan itu. Dia dengan tegas menolak permintaan para penculik untuk membayar tebusan. 

Menurutnya, hal itu justru akan membahayakan kehidupan lebih banyak orang Kanada. Pemerintahnya bekerja dengan Filipina untuk mengejar mereka yang bertanggung jawab atas tindakan keji ini dan membawanya ke pengadilan, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan.

Tersangka kunci lainnya dalam penculikan dan pembunuhan Hall dan Ridsdel tewas dalam bentrokan dengan pasukan Filipina.

Mojica mengatakan kedua gerilyawan itu juga terlibat dalam pemenggalan kepala sandera Jerman, Jurgen Gustav Kantner pada 2017 di Sulu. Orang-orang bersenjata Abu Sayyaf menangkap Kantner dengan todongan senjata dan membunuh seorang wanita yang berlayar bersamanya di negara bagian Sabah, Malaysia.

Penduduk desa kemudian menemukan seorang wanita mati di kapal pesiar dengan bendera Jerman di Pulau Laparan Sulu.

Amerika Serikat dan Filipina telah melabeli Abu Sayyaf sebagai organisasi teroris karena penculikan, pemenggalan, dan pengeboman. Kelompok kecil tapi brutal itu muncul pada awal 1990-an sebagai cabang ekstremis dari pemberontakan separatis Muslim selama beberapa dekade di Filipina selatan.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut