Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!
Advertisement . Scroll to see content

2000 Anak Terpisah dari Keluarga, Warga AS Demo Kebijakan Migran Trump

Senin, 18 Juni 2018 - 10:51:00 WIB
2000 Anak Terpisah dari Keluarga, Warga AS Demo Kebijakan Migran Trump
Ratusan warga berdemo memprotes kebijakan Pemerintah AS di luar fasilitas tahanan imigrasi di New Jersey dan Texas. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Hal ini menyebabkan anak-anak terpisah dari orangtua mereka.

Para pejabat pemerintah menegaskan akan mengamankan perbatasan dan bertindak sebagai penghalang bagi imigrasi ilegal. Namun, kebijakan tersebut menarik kecaman dari para profesional medis, pemimpin agama dan aktivis imigrasi, yang memperingatkan beberapa anak dapat menderita trauma psikologis.

Anak-anak ditahan di fasilitas pemerintah, diberikan kepada para orang dewasa penyokong biaya hidup atau ditempatkan di pengasuhan sementara.

Di South Texas, beberapa anggota parlemen Demokrat, termasuk Senator Jeff Merkley, mengunjungi Pusat Pengolahan Patroli Perbatasan di McAllen, dan Beto O'Rourke, yang mencalonkan diri sebagai Senat AS di Texas, memimpin aksi protes.

Bersama pengunjuk rasa lain, mereka berbaris ke dekat fasilitas penahanan sementara untuk anak-anak imigran yang didirikan di dekat El Paso. O’Rourke memberi tahu para demonstran bahwa anak-anak itu harus menanggung beban berat.

"Saya ingin beban itu membuat kita begitu tidak nyaman sehingga memaksa kita bertindak, itu membuat tekanan publik pada mereka yang berada di posisi kepercayaan publik, dan kekuatan untuk melakukan hal yang benar bagi negara kita," ujar O'Rourke.

Beberapa Republikan moderat juga meminta Trump menghentikan pemisahan itu. Senator Susan Collins dan Jeff Flake menulis kepada para pejabat Gedung Putih untuk mencari informasi lebih lanjut tentang kebijakan tersebut.

"Ini tidak konsisten dengan nilai-nilai AS kami dengan memisahkan anak-anak ini dari orangtua mereka," kata Collins.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut