23.000 Perempuan Gaza Hidup Tanpa Perawatan Medis, Bayi Lahir Tanpa Dokter
NEW YORK, iNews.id - Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Badan PBB mengungkap lebih dari 23.000 perempuan di wilayah itu hidup tanpa akses perawatan kesehatan. Akibatnya, banyak bayi lahir tanpa bantuan tenaga medis, bahkan ada yang harus dilahirkan di jalanan saat keluarga mereka mengungsi dari serangan Israel.
“Serangan Israel di Gaza memaksa perempuan melahirkan di jalanan, tanpa rumah sakit, dokter, atau air bersih,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam konferensi pers Dana Kependudukan PBB (UNFPA), dikutip Anadolu, Kamis (18/9/2025).
Data UNFPA mencatat, sekitar 15 bayi lahir setiap pekan tanpa pendampingan medis. Kondisi ini kian memprihatinkan setelah 80 fasilitas kesehatan, termasuk layanan reproduksi, lumpuh akibat serangan. Dari jumlah tersebut, 65 di antaranya sudah tidak beroperasi sama sekali.
Dujarric menegaskan Israel tetap berkewajiban melindungi warga sipil meski memaksa mereka mengungsi.
“Ribuan orang terus mengungsi di tengah permusuhan yang masih berlangsung. Jalan-jalan macet, orang-orang kelaparan, dan anak-anak mengalami trauma,” ujarnya.