Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh Ratusan Siswa Sekolah Diculik Kelompok Bersenjata, Presiden Nigeria Batal Ikut KTT G20
Advertisement . Scroll to see content

3 Hari Diculik Separatis, 79 Siswa dan Guru di Kamerun Dibebaskan

Rabu, 07 November 2018 - 16:10:00 WIB
3 Hari Diculik Separatis, 79 Siswa dan Guru di Kamerun Dibebaskan
(Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

YOUNDE, iNews.id - Sebanyak 79 siswa, guru, kepala sekolah, serta sopir sekolah menengah di Kamerun dibebaskan, Rabu (7/11/2018), setelah diculik sejak Senin lalu.

Para siswa sekolah Presbyterian di Kota Bamenda itu diculik oleh kelompok separatis anglophone di Wilayah Barat Laut yang menuntut kemerdekaan.

"Seluruh 79 siswa sudah dibebaskan," kata Menteri Komunikasi Kamerun Issa Bakary Tchiroma, dikutip dari AFP.

Rekaman video menunjukkan 11 siswa yang diperkirakan berusia 15 tahun memberikan identitas dan nama sekolah dalam bahasa Inggris. Mereka mengaku diculik oleh kelompok bernama Amba Boys, nama separatis anglophone.

Selain siswa, kepala sekolah, guru, dan karyawan turut diculik. Namun Tchiroma tak menjelaskan bagaimana kondisi mereka.

Mereka dibebaskan sehari setelah Presiden Kamerun Paul Biya dilantik sebagai presiden untuk masa jebatan ketujuhnya.

Sebelumnya, pria 85 tahun itu mengancam akan menyerang pelaku jika mereka tak membebaskan korban. Biya juga mendesak para pelaku meletakkan senjata.

Biya berjanji melanjutkan kebijakan desentralisasi untuk mengatasi permasalahan kesenjangan di kota berbahasa Inggris, Bamenda. Itu merupakan pernyataan publik pertamanya terkait menjamurnya kebencian di Wilayah Barat Laut dan Barat Daya.

Pada 2016, diskriminasi sangat dirasakan masyarakat lokal tertuama di bidang pendidikan, hukum, dan ekonomi, sehingga memicu tuntutan otonomi di wilayah yang ditinggali anglophone.

Namun, Biya menolak konsesi sehingga setahun kemudian kaum radikal mengumumkan berdirinya negara merdeka Republik Ambazonia dengan mengangkat senjata.

Sejak itu pasukan separatis menyerang tentara dan polisi, memboikot dan membakar sekolah-sekolah, serta menyerang simbol-simbol negara. Biya meresponsnya dengan penumpasan yang brutal.

Pada tahun ajaran baru yang dimulai pada September lalu, beberapa sekolah menengah diserang. Seorang kepala sekolah tewas serta ada guru yang dimutilasi.

Setidaknya 400 warga sipil dan lebih dari 175 anggota pasukan keamanan tewas sejak awal tahun hingga September. Lebih dari 300.000 lainnya melarikan diri dari kekerasan dan ada beberapa menyeberang ke Nigeria.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut