3 Pria Inggris Ditahan Taliban di Afghanistan, Proses Hukumnya Tak Kunjung Jelas
Dilansir dari The Guardian, sebuah sumber mengatakan pemerintah Inggris secara pragmatis terlibat dengan Taliban prioritas termasuk kasus konsuler, hak asasi manusia, kontra-terorisme dan bantuan kemanusiaan.
Scott Richards, seorang negosiator berpengalaman dengan Presidium Network, sebuah organisasi nirlaba Inggris yang bekerja di zona konflik mengatakan, kedua pria, Cornwell dan manager hotel ditahan di unit aman untuk warga negara asing yang dijalankan oleh GDI.
Keluarga Cornwell mengatakan dia diberi lisensi untuk pistol tersebut oleh pemerintah Taliban. Dia pernah berada di negara itu dan bekerja sebagai tenaga medis untuk Iqarus International, yang memberikan perawatan kesehatan gratis kepada masyarakat setempat. Tidak ada tuntutan yang diajukan dan mereka tidak diberikan perwakilan hukum.
“Setelah berbicara dengan banyak saksi atas kejadian tersebut, bisa jadi kita mungkin melihat kesalahpahaman dengan GDI yang mungkin bereaksi terhadap sebuah petunjuk. Senjata di kamar Kevin disimpan dengan lisensi yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Taliban dan tampaknya disimpan di dalam sarungnya. Senjata itu tidak pernah keluar dari brankas, tidak pernah dibawa," katanya.
Yang menjadi masalah saat ini, para tahanan itu belum diizinkan mengakses pejabat konsuler atau pengawas internasional.
"Tidak ada kejelasan mengenai proses hukum di Afghanistan seperti hak atas perwakilan. Tidak ada kejelasan atas tuduhan itu,” katanya.
Editor: Umaya Khusniah