30 Tahun Berkuasa, Presiden Kazakhstan Tiba-Tiba Mengundurkan Diri
Menurut pernyataan yang diterbitkan oleh administrasi kepresidenan Kazakhstan, Nazarbayev sudah berbicara dengan sekutu Rusia, Presiden Vladimir Putin, tentang pengunduran dirinya dan keduanya sepakat untuk mempertahankan hubungan baik.
Dia juga berbicara dengan para pemimpin lain dari bekas republik Soviet.
Nazarbayev terpilih pada 1999, 2005, 2011 dan sekali lagi pada 2015, dengan meraup lebih dari 97 persen suara. Namun pemungutan suara itu dikritik secara internasional.
Namun, di bawah kepemimpinan Nazarbayev, negara berpenduduk 18 juta jiwa ini memanfaatkan sumber daya energi dan lokasi strategisnya menjadi berpengaruh, bahkan menjadi tuan rumah pembicaraan nuklir Iran dan negosiasi damai Suriah.
Ibu kota baru yang futuristik dan modern, Astana, yang dibangun pada tahun-tahun pascakemerdekaan, melambangkan upaya Nazarbayev untuk mengubah negara.
Dalam pidatonya, Nazarbayev menyebutkan serangkaian prestasi, dengan mengatakan ekonomi tumbuh 15 kali selama puluhan tahun jabatannya.