5 Fakta Gencatan Senjata di Gaza Diperpanjang Dua Hari, Bantuan Terus Mengalir
TEL AVIV, iNews.id - Gencatan senjata antara Israel dan pejuang Hamas di Gaza, Palestina diperpanjang selama dua hari. Qatar menjadi mediator utama antara Israel dan Hamas.
Gencatan senjata akan memperpanjang jeda dalam perang tujuh minggu sejak 7 Oktober 2023. Sudah lebih dari 15.000 warga Gaza tewas akibat serangan Israel.
Sementara itu, 1.200 warga Israel juga tewas. Berikut ini 5 perpanjangan gencatan senjata di Gaza seperti dirangkum dari Reuters, Selasa (28/11/2023):
Israel setuju akan memperpanjang gencatan senjata satu hari setiap 10 sandera tambahan yang dilepaskan. Gencatan senjata ini memberikan sedikit kelonggaran bagi warga Palestina.
"Kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama dua hari tambahan di Jalur Gaza," kata Kementerian Luar Negeri Qatar.
Pejuang Hamas telah membebaskan total 69 orang sejak Jumat, termasuk warga Israel dan non-Israel.
Menurut ketentuan perjanjian gencatan senjata empat hari yang ada, Hamas setuju melepaskan total 50 perempuan dan anak-anak Israel yang ditahan sebagai sandera di Gaza. Namun, yang dibebaskan lebih dari kesepakatan itu.
Tidak ada batasan dalam kesepakatan tersebut mengenai jumlah orang asing yang dapat dibebaskan.
Gedung Putih menyebut masih ada tujuh warga negara Amerika Serikat yang masih ditahan.
Masih ada 175 tawanan yang ada di tangan Hamas. Mereka termasuk 14 orang asing dan 80 warga Israel dengan kewarganegaraan ganda.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyebut perpanjangan gencatan senjata membuat banyak bantuan bebas masuk ke Gaza. Namun, bantuan makanan hingga medis diperkirakan masih kurang.
"Saya sangat berharap ini akan memungkinkan kita untuk meningkatkan lebih banyak lagi bantuan kemanusiaan kepada orang-orang di Gaza," kata Guterres.
Warga Palestina di Gaza sebelumnya mengatakan mereka berdoa agar gencatan senjata diperpanjang. Beberapa mengunjungi rumah-rumah yang hancur oleh serangan Israel selama berbulan-bulan, sementara yang lain mengantre untuk makanan.
Selain 60 tahanan yang akan dibebaskan dalam dua hari, Israel sepakat untuk membebaskan 50 tahanan perempuan tambahan.
Para tahanan Palestina yang dibebaskan sebagian besar remaja yang dituduh melempar batu dan bom molotov selama konfrontasi dengan pasukan Israel.
Sandera yang dibebaskan sebagian besar tetap berada di luar sorotan publik, tetapi rincian tentang masa tahanan mereka mulai terungkap.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq