5 Fakta Gencatan Senjata di Gaza, Nyawa Jutaan Orang Diselamatkan
YERUSALEM, iNews.id - Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata di Gaza mulai Jumat (24/11/2023) pagi ini. Sejumlah syarat dan ketentuan berlaku untuk gencatan senjata ini.
Gencatan senjata itu akan berlangsung selama empat hari. Sebanyak 50 tawanan Hamas akan dibebaskan dalam kurun waktu tersebut.
Selain itu, ada ratusan warga Palestina yang akan dibebaskan. Melansir dari Reuters, pembebasan tawanan akan dilakukan setiap pukul 10.00 waktu setempat.
Hamas menyebut Israel telah setuju untuk menghentikan operasi udara di utara Gaza mulai pukul 10.00 pagi hingga 16.00 setiap hari selama gencatan senjata, dan menghentikan seluruh lalu lintas udara di selatan.
Israel setuju untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di Gaza, dan orang dapat bergerak bebas di sepanjang Jalan Salah al-Din, jalan utama tempat banyak warga Palestina melarikan diri dari utara Gaza, lokasi awal Israel meluncurkan invasi daratnya.
Qatar menjadi mediator dalam pembicaraan gencatan senjata. Menteri Negara di Kementerian Luar Negeri Qatar Mohammed Al-Khulaifi, mengatakan bahwa dalam perjanjian tersebut tidak akan ada serangan sama sekali. Tidak ada pergerakan militer, tidak ada perluasan, tidak ada apa-apa.
Qatar berharap ini akan menjadi awal untuk kesepakatan yang lebih besar dan gencatan senjata permanen.
Selama gencatan senjata, truk-truk bermuatan bantuan dan bahan bakar diperkirakan akan masuk ke Gaza. Sebanyak 2,3 juta warga Gaza selama ini kekurangan makanan.
Banyak rumah sakit telah ditutup karena tidak lagi memiliki bahan bakar untuk generator mereka.
Hamas mengatakan 200 truk bantuan dan empat truk bahan bakar akan memasuki Gaza setiap hari.