50.000 Pengunjuk Rasa Turun ke Jalan Desak PM Ceko Mundur
PRAHA, iNews.id - Puluhan ribu warga Ceko berkumpul di Praha, Selasa (10/12/2019). Mereka menuntut pengunduran diri miliarder populis Perdana Menteri Andrej Babis atas tuduhan penipuan.
Jaksa membuka kembali kasus yang sebelumnya ditutup pekan lalu dengan tuduhan bahwa Babis secara curang memperoleh uang subsidi Uni Eropa pada 2007, empat tahun sebelum dia terjun ke dunia politik.
Babis membantah melakukan kesalahan dan menolak mundur dari jabatannya.
Protes Selasa muncul setelah demonstrasi anti-Babis yang lebih besar pada Juni dan November lalu, peristiwa terbesar sejak berakhirnya komunisme pada 1989.
Unjuk rasa, yang terjadi di Wenceslas Square yang ikonik di Praha, diselenggarakan oleh Million Moments for Democracy, gerakan protes yang dimulai oleh para siswa yang ingin menjatuhkan Babis karena kegagalannya menangani korupsi.
"Pria berkulit tebal ini yang dengan kepastian santai bahwa orang akan membeli kebohongannya bukanlah orang yang harus mewakili saya," kata pengunjuk rasa, Josef Smycka, seorang pensiunan dari Kota Olomouc, kepada AFP.
Setelah penyelidikan penipuan, Babis kini menghadapi klaim konflik kepentingan.
Audit Komisi Eropa menyimpulkan bahwa kepentingan bisnis Babis tidak sesuai dengan peran politiknya, menurut dokumen yang bocor yang diperoleh media Ceko.
Hasil audit tersebut juga menyarankan perusahaannya, Agrofert, harus mengembalikan jumlah uang dan subsidi negara ke Uni Eropa.
Babis mengklaim mentransfer uang dari Agrofert ke dua badan dana amal, seperti yang disyaratkan oleh hukum Ceko.
Pengunjuk rasa Zuzana Pelantova, yang memiliki sebuah peternakan di selatan Praha, tidak yakin akan klaim tersebut.
"Kami tidak dapat memiliki seorang pria dengan konflik kepentingan di kepala pemerintahan, mengelola seluruh masyarakat, dengan kekuatan dan kesombongannya yang luar biasa," katanya kepada AFP.
Editor: Nathania Riris Michico