6 Fakta Sejarah Konflik Israel-Palestina, Pencaplokan Wilayah hingga Lahir Hamas
JAKARTA, iNews.id - Konflik antara Israel dan Palestina telah menjadi sorotan internasional selama beberapa dekade terakhir. Konflik ini telah mengalami berbagai peristiwa penting, termasuk munculnya Hamas sebagai aktor utama dalam dinamika konflik ini.
Serangan terbaru para pejuang Palestina terjadi pada Sabtu (7/10/2023). Aksi mengejutkan itu merupakan respons atas serangkaian tindakan semena-mena pemukim Yahudi serta pihak keamanan Israel terhadap Masjid Al Aqsa.
Selama 5 hari berturut-turut hingga Jumat kemarin, para pemukim Yahudi dikawal polisi Zionis menggeruduk Masjid Al Aqsa untuk merayakan hari raya mereka.
Selain itu, pasukan Israel membunuh sedikitnya 7 warga Palestina di Tepi Barat dalam ketegangan terbaru beberapa hari belakangan.
Berikut ini 6 fakta sejarah konflik Israel Palestina seperti dikutip dari Aljazeera, Sabtu (8/10/2023):
Konflik Israel-Palestina berawal dari sejarah yang panjang, termasuk klaim historis dan agama terhadap wilayah yang sama.
Ini telah menyebabkan konflik antara komunitas Yahudi dan Arab di wilayah tersebut, dengan perang-perang besar seperti Perang Arab-Israel 1948 dan Perang Enam Hari 1967 yang memainkan peran kunci dalam membentuk peta politik kawasan ini.
Pada tahun 1964, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) didirikan dengan tujuan mencapai kemerdekaan dan otonomi bagi rakyat Palestina.
PLO dipimpin oleh Yasser Arafat dan mendapatkan dukungan internasional sebagai perwakilan sah rakyat Palestina.
Setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Dataran Tinggi Golan.
Pendudukan ini menyebabkan ketegangan terus berlanjut antara penduduk Palestina yang tinggal di wilayah-wilayah tersebut dan pemerintah Israel.
Pada awal tahun 1980-an, gerakan teroris Islam Palestina, Hamas, muncul sebagai kekuatan dalam konflik. Hamas didirikan dengan dukungan finansial dan militer dari beberapa negara Arab.
Mereka mempromosikan pendekatan bersenjata untuk memerangi Israel dan menggantikan PLO sebagai aktor utama dalam konflik.
Intifada Pertama (1987-1993) dan Intifada Kedua (2000-2005) adalah gelombang protes dan kekerasan oleh masyarakat Palestina yang mendukung perjuangan mereka melawan pendudukan Israel.
Kedua Intifada ini menyebabkan kerugian besar dalam hal nyawa dan harta benda di kedua belah pihak.
Beberapa upaya telah dilakukan untuk mencapai perdamaian, termasuk perjanjian Oslo Accords pada tahun 1993.
Meskipun perjanjian ini menandai langkah penting menuju solusi dua negara, upaya perdamaian terus terhalang oleh berbagai masalah, termasuk masalah perbatasan dan status Yerusalem.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq