Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pengadilan Prancis Perkuat Perintah Penangkapan Presiden Suriah Bashar Al Assad
Advertisement . Scroll to see content

70 Orang Diduga Tewas akibat Serangan Gas Kimia Beracun di Suriah

Minggu, 08 April 2018 - 11:06:00 WIB
70 Orang Diduga Tewas akibat Serangan Gas Kimia Beracun di Suriah
Seorang anak yang terkena gas beracun di Ghouta Timur. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

DOUMA, iNews.id - Petugas penyelamat dan petugas medis menyatakan sedikitnya 70 orang tewas di Suriah karena diduga terkena serangan gas beracun di Douma, kota terakhir yang dikuasai pemberontak di Ghouta Timur.

Dikutip dari BBC, Minggu (8/4/2018), tenaga penyelamat dan sukarelawan yang tergabung dalam White Helm dalam Twitter mem-posting gambar-gambar yang menunjukkan beberapa mayat di ruang bawah tanah. Jumlah korban tewas ini disebut akan terus meningkat.

Beberapa kelompok medis, kelompok pemantau, dan para aktivis melaporkan rincian serangan kimia tersebut. Namun, angka-angka tersebut masih bervariasi dan belum ada kejelasan terkait situasi yang pasti terjadi di Ghouta Timur.

Pihak pendukung oposisi, Ghouta Media Center, menyatakan lebih dari 75 orang mati lemas, sementara 1000 orang lainnya menderita efek dari serangan yang diduga merupakan gas kimia.

Banyaknya korban yanng berjatuhan ini diduga awalnya disebabkan bom yang diduga dijatuhkan oleh helikopter yang disebut-sebut berisi sarin, salah satiu zat kimia beracun pelumpuh saraf.

Union of Medical Relief Organizations, badan amal yang berbasis di AS yang bekerja sama dengan rumah sakit Suriah, melaporkan Rumah Sakit Khusus Wilayah Damaskus mengkonfirmasi sejauh ini ada 70 kasus kematian.

Laporan juga menyebut korban yang masih dirawat mengalami gejala-gejala zat kimia seperti kejang, dan mulut berbusa, yang biasanya disebabkan gas pelumpuh saraf, atau campuran gas pelumpuh saraf dan paparan gas klorin.

Belum ada verifikasi terkait laporan tersebut. Namun, Pemerintah Suriah menyebut tuduhan serangan kimia ini sebagai cerita isapan jempol.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan pihaknya mereka memantau laporan tersebut, dan bahwa Rusia, yang ikut menyerang bersama pemerintah Suriah, harus bertanggung jawab jika gas kimia mematikan terbukti digunakan.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut