75 Anak Dibunuh sejak Kudeta Myanmar, Ratusan Lainnya Ditahan Sewenang-wenang
Anak-anak itu ditahan untuk memaksa orangtua mereka datang dan kemudian ditangkap. Salah satu korban adalah perempuan 5 tahun di Mandalay, ayahnya membantu mengorganisasi demonstrasi anti-junta.
Keprihatinan mendalam juga diungkapkan atas minimnya perawatan medis bagi anak-anak serta akses mendapatkan pendidikan. Akses untuk mendapatkan air minum dan makanan bagi anak-anak di perdesaan juga terganggu.
Kantor hak asasi manusia PBB mendapat laporan yang kredibel, pasukan keamanan Myanmar menduduki rumah sakit, sekolah, dan lembaga keagamaan yang kemudian dirusak.
Badan PBB UNICEF mengungkap data, 1 juta anak di Myanmar kehilangan akses untuk mendapatkan vaksin, sementara lebih dari 40.000 tidak bisa menerima perawatan yang dibutuhkan akibat kekurangan gizi yang parah.
"Jika krisis ini berlanjut, seluruh generasi anak-anak berisiko menderita konsekuensi fisik, psikologis, emosional, pendidikan dan ekonomi yang mendalam, menjadikan mereka kehilangan masa depan yang sehat dan produktif," kata Otani.
Editor: Anton Suhartono