Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Data Terbaru PBB Ungkap 81% Bangunan Gaza Hancur dan Rusak akibat Serangan Israel
Advertisement . Scroll to see content

75 Anak Dibunuh sejak Kudeta Myanmar, Ratusan Lainnya Ditahan Sewenang-wenang

Jumat, 16 Juli 2021 - 20:03:00 WIB
75 Anak Dibunuh sejak Kudeta Myanmar, Ratusan Lainnya Ditahan Sewenang-wenang
PBB mengungkap 75 anak-anak di Myanmar dibunuh sejak kudeta 1 Februari (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JENEWA, iNews.id - Data PBB mengungkap sebanyak 75 anak di Myanmar terbunuh sejak kudeta militer pada 1 Februari 2021. Selain itu hampir 1.000 anak lainnya disandera atau ditahan secara sewenang-wenang.

Komite hak anak PBB dalam pernyataan, Jumat (16/7/2021) mengungkap, data tersebut didapat dari sumber yang bisa dipercaya. Komite tersebut terdiri dari 18 ahli independen yang bertugas memantau pelaksanaan Konvensi Hak Anak, kesepakatan yang juga ditandatangani Myanmar pada 1991.

Sejak kudeta, demonstrasi pecah di penjuru negeri yang umumnya berakhir dengan bentrokan. Pemerintahan junta mengerahkan tentara dan polisi bersenjata lengkap untuk melawan para demonstran. Pergolakan tak hanya terjadi di kota-kota namun di perbatasan melibatkan kelompok minoritas etnis bersenjata yang mendukung kelompok pro-demokrasi.

"Anak-anak di Myanmar dikepung dan menghadapi bencana yang merenggut korban jiwa akibat kudeta militer. Anak-anak mengalami kekerasan tanpa pandang bulu, penembakan acak, dan penangkapan sewenang-wenang setiap hari," kata ketua komite, Mikiko Otani, dikutip dari AFP.

"Mereka menodongkan senjata ke anak-anak dan hal yang sama terjadi pada orangtua dan saudara mereka," ujarnya, melanjutkan.

Para ahli mengecam keras pembunuhan terhadap anak-anak oleh tentara dan polisi. Bahkan beberapa korban dibunuh di rumah, termasuk anak perempuan 6 tahun di Kota Mandalay yang ditembak perutnya oleh polisi.

Mereka juga mengecam penahanan sewenang-wenang terhadap anak-anak di kantor polisi, penjara, dan pusat tahanan militer. Tentara menyandera anak-anak yang orangtuanya masuk dalam daftar pencarian.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut