Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gugur dalam Serangan Israel, Ini Nama Asli Jubir Hamas Abu Ubaida
Advertisement . Scroll to see content

9.000 Orang Teken Petisi Tolak Israel di Pameran Seni Bergengsi Venice Biennale 2024

Rabu, 28 Februari 2024 - 18:13:00 WIB
9.000 Orang Teken Petisi Tolak Israel di Pameran Seni Bergengsi Venice Biennale 2024
Ribuan seniman, kurator, direktur museum, dan masyarakat umum meneken petisi menolak keikutsertaan Israel dalam pameran seni Venice Biennale 2024 (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

ROMA, iNews.id - Sebanyak 9.000 orang, termasuk seniman, kurator, dan direktur museum, yang tergabung dalam Art Not Genocide Alliance (ANGA) meneken petisi online menyerukan agar Israel dikeluarkan dari pameran seni Venice Biennale tahun ini. Mereka menyebut Isarel melakukan praktik genosida di Jalur Gaza, Palestina.

“Setiap perwakilan resmi Israel di panggung budaya internasional merupakan dukungan terhadap kebijakannya serta genosida di Gaza,” bunyi pernyataan bersama ANGA, dikutip dari Reuters, Rabu (28/2/2024).

ANGA mencatat, Venice Biennale sebelumnya melarang Afrika Selatan karena kebijakan apartheid mengenai pemerintahan minoritas kulit putih. Selain itu Venice Biennale juga mengeluarkan Rusia setelah invasi ke Ukraina pada 2022.

Sejauh ini belum ada komentar dari penyelanggara Venice Biennale.

Di antara yang menandatangani seruan tersebut adalah Direktur Museum Palestina-Amerika Serikat Faisal Saleh, aktivis fotografer AS Nan Goldin, dan seniman visual Inggris Jesse Darling yang memenangkan Turner Prize 2023.

Dijuluki sebagai "Olimpiade Seni dunia", Biennale merupakan salah satu acara penting dalam kalender seni internasional. Acara yang tahun ini bertema Foreigners Everywhere akan diikuti 90 negara lebih dan digelar pada 20 April-24 November di Venesia.

Israel menghadapi kritik internasional, termasuk dari seniman, atas serangan ke Jalur Gaza, Palestina, yang sampai saat ini merenggut hampir 30.000 nyawa, sebagian besar anak-anak dan perempuan. Meski demikian Israel menolak tuduhan serangannya sebagai genosida.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut