Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil Dick Cheney, Mantan Wapres AS Arsitek Pertahanan yang Dorong Perang Irak
Advertisement . Scroll to see content

Ada-Ada Saja, AS Suruh Turki Kirim Sistem Rudal S-400 yang Dibeli dari Rusia ke Ukraina

Minggu, 20 Maret 2022 - 08:32:00 WIB
Ada-Ada Saja, AS Suruh Turki Kirim Sistem Rudal S-400 yang Dibeli dari Rusia ke Ukraina
Sistem rudal antipesawat S-400 buatan Rusia. (Foto: Sputnik)
Advertisement . Scroll to see content

AS telah berulang kali meminta Ankara untuk menyingkirkan S-400, sejak sistem rudal darat-ke-udara buatan Rusia itu tiba di Turki pada Juli 2019. AS pun telah menjatuhkan sanksi pada industri pertahanan Turki, dan mengeluarkan Ankara selaku anggota NATO dari proyek belanja jet temur F-35.

Sementara Turki mengaku terpaksa memilih S-400 Rusia, karena para sekutu Barat sendiri tidak mau menyediakan senjata bagi Ankara dengan persyaratan yang memuaskan.

Turki berbagi perbatasan maritim dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam dan memiliki hubungan baik dengan kedua negara bekas Uni Soviet tersebut. Turki pun menyatakan serangan Rusia ke Ukraina tidak dapat diterima dan menyuarakan dukungan untuk Ukraina. Namun, di sisi lainnya pemerintahan Erdogan juga menentang sanksi internasional terhadap Moskow, sembari menawarkan diri untuk menengahi konflik tersebut.

Menurut para analis, Turki sangat berhati-hati dalam merumuskan pernyataan publiknya agar tidak menyinggung Moskow. Pasalnya, negara bekas Kesultanan Ottoman itu memiliki ikatan yang erat dengan Rusia, baik di bidang energi, pertahanan, dan pariwisata. 

Uniknya, di sisi lain, Ankara pun kerap berseberangan dengan Moskow. Sebut saja penjualan drone militer Turki ke Kiev. Turki dan Ukraina bahkan telah menandatangani kesepakatan untuk memproduksi peralatan tempur itu dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga membuat marah Kremlin. Turki juga menentang kebijakan Rusia di Suriah dan Libya, serta pencaplokan Krimea pada 2014.

“Turki telah berhasil berjalan di ujung tanduk dan transfer S-400 Rusia (ke Ukraina) pasti akan menyebabkan kemarahan besar Rusia. Dan bagi Erdogan, S-400 telah menjadi simbol kedaulatan Turki, jadi memperdagangkannya tidak akan berarti apa-apa,” kata Direktur Penelitian Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri AS yang berbasis di Philadelphia, Aaron Stein.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut