Akibat Masih Tutupnya Pemerintahan AS, Washington Jadi Kota Hantu
WASHINGTON, iNews.id - Hotel-hotel di Washington, Amerika Serikat (AS) mengosongkan seluruh lantainya. Restoran-restoran mempertimbangkan untuk mengambil pinjaman bank agar bisa tetap beroperasi.
Telepon-telepon di biro-biro perjalanan pun berhenti berdering.
Di ibu kota negara, tempat lebih dari 20 juta wisatawan yang biasanya berkunjung, penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah AS mengancam bisnis wisata yang bergantung pada pegawai pemerintahan dan daya tarik monumen pemerintahan dan museum.
"Rasanya seperti seharusnya telepon ini terus berdering," kata Adam Plescia, pemilik Custom Tour of DC.
"Saya pikir orang-orang khawatir untuk memesan dalam waktu dekat."
Januari sebenarnya merupakan bulan yang sepi bagi pariwisata di Washington, ketenangan antara musim liburan dan festival bunga sakura berlangsung pada Maret.
Namun, keheningan tahun ini sungguh memekakan telinga, karena penutupan sebagian kegiatan pemerintah sudah memasuki hari ke-28. Penutupan terus berlanjut lantaran tuntutan dana 5,7 miliar dolar AS dari Presiden Donald Trump untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko, tak kunjung dikabulkan Kongres.
Sebnayak 17 museum Smithsonian yang berada di kota ditutup. Gedung Putih tertutup bagi wisatawan.
Salah satu museum Smithsonian yang tutup akibat penutupan sebagian kegiatan pemerintah, 4 Januari 2019 di Washington. (Foto: AP)
Monumen terbuka di National Mall, meski masih dapat diakses, namun mungkin kurang menarik di tengah pemandangan sampah yang menumpuk di tempat-tempat sampah dan berserakan karena belum dibersihkan oleh Layanan Taman Nasional sejak dirumahkan.
Yohannes Zekele pemilik Washington DC Legend Tours mengaku dirinya belum menerima panggilan untuk pemesanan tur dalam beberapa hari.
Dia sering memberikan tur kepada pelobi atau orang-orang profesional yang mengunjungi ibu kota untuk konferensi. Namun alasan untuk berkunjung semakin sedikit ditambah dengan banyaknya agen federal yang tutup.
"Dampaknya besar," kata Zekele, seperti dilaporkan Reuters, Jumat (18/1/2019).
Yang pasti, penutupan itu tidak membuat semua wisatawan enggan berkunjung. Tetapi setidaknya beberapa dari mereka yang datang ke ibu kota merasa kecewa.
Sharmayne Whitter, seorang guru berusia 38 tahun dari Birmingham, Inggris, menerobos cuaca musim dingin untuk mengambil foto dengan seorang temannya di luar Gedung Putih.
Gedung Capitol tampak dari balik tumpukan salju di Washington, 16 Januari 2019. (Foto: Reuters)
Washington merupakan perhentian terakhir dari 4 pekan perjalanannya di sepanjang Pantai timur yang dia rencanakan sebelum mengetahui tentang penutupan itu. Whitter mengatakan dia menyalahkan Trump atas peluang melihat beberapa destinasi yang terlewatkan.
"Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup, jadi dia agak membatasi kesempatan kami untuk menikmati keindahan Amerika sebagaimana mestinya,” kata Whitter.
Menurut Kathy Hollinger, Presiden dan CEO Asosiasi Restoran Metropolitan Washington (RAMW), restoran setempat melihat adanya “penurunan drastis” dalam bisnis mereka karena lebih sedikit wisatawan dan pekerja yang cuti memilih untuk tidak makan.
"Dalam upaya untuk tidak menutup restoran sepenuhnya, kami harus mengurangi jam kerja, shift, dan beberapa mempertimbangkan untuk buka kurang dari satu hari dalam sepekan karena tidak ada bisnis yang cukup,” kata Hollinger.
Komunitas restoran setempat mengalami penurunan penjualan rata-rata 20 persen selama penutupan, dengan beberapa restoran melaporkan penurunan sebanyak 60 persen.
Menurut survei Asosiasi Restoran, beberapa lembaga restoran mempertimbangkan untuk mengambil pinjaman dan beberapa hotel harus mengosongkan seluruh lantainya.
Temuan baru organisasi pemasaran pariwisata independen, Destination DC, menunjukkan, tingkat hunian hotel turun lebih dari 8 persen pada pada pekan 30 Desember hingga 5 Januari, dibandingkan dengan pekan yang sama tahun lalu.
Destination DC menyusun statistik kunjungan setiap tahun, sehingga terlalu dini untuk mengukur seberapa besar pengaruh shutdown memengaruhi industri pariwisata lokal.
Pada 2017, ada 22.8 juta wisatawan mengunjungi Washington dan menghabiskan 7,5 miliar dolar AS.
Editor: Nathania Riris Michico