SYDNEY, iNews.id – Puluhan ribu orang berpartisipasi dalam demonstrasi massal di Kota Sydney, Melbourne, dan Brisbane di Australia, Minggu (19/11/2023). Mereka menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Lembaga penyiaran Australia, ABC melaporkan, demonstrasi pro-Palestina sudah berlangsung selama enam minggu berturut-turut di Gedung Parlemen di Melbourne. Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang menyalahkan pemerintah atas sikap pro-Israel.
Sukses Uji Coba Bersejarah, Jet Tempur Nirawak KIZILELMA Perkuat Posisi Pertahanan Turki
Menurut laporan tersebut, John Shipton, ayah dari pendiri WikiLeaks Julian Assange, juga ikut menghadiri aksi unjuk rasa di Melbourne hari ini.
Di Kota Sydney, para demonstran membawa plakat yang bertuliskan seruan agar diakhirinya genosida di Gaza. Menurut portal news.com.au, salah satu dari pendemo juga terlihat membawa boneka yang dibungkus kain kafan dan direndam dalam cat merah—yang tampaknya dimaksudkan agar terlihat seperti mayat anak-anak Gaza.
Israel Bombardir Kamp Pengungsi termasuk Sekolah PBB di Gaza, Korban Tewas Jadi 80 Lebih
Sementara itu, komunitas Yahudi Australia mengadakan demonstrasi tandingan untuk mendukung Israel. Jumlah peserta aksi yang hadir dari kalangan pembela zionis itu hanya 200-an orang, menurut laporan stasiun televisi ABC.
Israel Bombardir Permukiman di Gaza Selatan, 32 Warga Palestina Gugur
Pada 7 Oktober lalu, para pejuang Palestina di Gaza, Hamas, melancarkan serangan ke Israel lewat operasi yang disebut “Banjir al-Aqsa”. Serangan itu menewaskan 1.200 warga Israel.
Sebagai tanggapan, Israel melakukan serangan militer tanpa henti di Gaza, yang menewaskan lebih dari 12.000 warga Palestina. Tragedi ini menjadi babak paling berdarah selama bertahun-tahun dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku