Akun Twitter Profesor Ini Dibekukan Sementara Setelah Menghina Presiden China Xi Jinping
WELLINGTON, iNews.id - Akun Twitter seorang profesor Selandia Baru dibekukan sementara setelah menghina Presiden China Xi Jinping. Twitter mengembalikan akun tersebut setelah seorang kolumnis meramaikan soal pembekuan tersebut.
Anne Marie Brady, pengajar di Universitas Canterbury, merupakan pengamat kebijakan China. Komentar-komentarnya kerap mengkritisi Partai Komunis China. Pekan lalu, dia membuat cuitan mengolok-olok peringatan hari ulang tahun ke-100 Partai Komunis China yang jatuh pada 1 Juli.
Dua cuitannya yang mengomentari perayaan itu ditandai "tidak tersedia" oleh Twitter lalu akunnya dibekukan sementara pada akhir pekan sebelum dikembalikan pada Senin (5/7/2021).
Isi cuitan itu mempertanyakan mengapa perayaan seabad Partai Komunus China tak mendapat respons luas dari internasional. Hanya sedikit pemimpin dunia, termasuk sekutu terdekat, Presiden Rusia Vladimir Putin, yang mengirim ucapan selamat.
Brady pun menyarankan alternatif judul untuk artikel berita mengenai perayaan tersebut, yakni "Xi: Ini Pestaku, Saya akan Menangis jika Mau."
Seorang kolumnis surat kabar Inggris The Times, Edward Lucas, mengatakan, pembekuan akun Brady kemungkinan disebabkan cuitannya. Setelah itu orang-orang Partai Komunis China yang tidak suka mengadu ke Twitter.
Lucas juga turut berperan meramaikan pembekuan akun Brady hingga mendapat respons dan dukungan luas dari netizen.