Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Boeing Dihukum Bayar Rp599 Miliar ke Keluarga Korban Kecelakaan 737 MAX
Advertisement . Scroll to see content

Alasan Teknis Mengapa Pilot Lebih Sulit Mengendalikan Boeing 737 Max

Kamis, 14 Maret 2019 - 15:31:00 WIB
Alasan Teknis Mengapa Pilot Lebih Sulit Mengendalikan Boeing 737 Max
Boeing 737 Max. (FOTO: AP PHOTO/ T. WARREN)
Advertisement . Scroll to see content

Boeing kemudian memutuskan tidak membuat rancangan baru, tetapi memperbaiki model 737. Untuk memasang mesin baru pas di bawah sayap, modul roda pendaratan harus dibuat lebih tinggi, memastikan jarak yang cukup ke tanah.

Selain itu, mesin-mesin baru harus dipasang terpisah lebih jauh dari biasanya.

Perubahan-perubahan ini mengubah aerodinamika pesawat. Dan pada gilirannya bisa menyebabkan pesawat cenderung "mengangkat hidungnya" ketika berada di udara.

Dalam situasi terburuk, kondisi ini bisa berdampak pada modul kompresor dan membuatnya tidak berfungsi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kecelakaan pesawat.

Masalah teknologi otomatis dan komunikasi?

Untuk mengatasi kemungkinan dampak ini, Boeing lalu menggunakan teknologi khusus yang disebut Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS), yang secara otomatis menurunkan hidung pesawat.

Namun Boeing gagal mengomunikasikan pembaruan software ini secara komprehensif kepada maskapai maupun pilot dan tidak memasukkan materi itu ke dalam program pelatihan regulernya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut