Alasan Uni Emirat Arab Enggan Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian ke Gaza
DUBAI, iNews.id - Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan tidak akan mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Jalur Gaza, meski komunitas internasional tengah membahas pembentukan pasukan stabilisasi keamanan di wilayah tersebut.
Pernyataan ini disampaikan oleh Anwar Gargash, penasihat diplomatik Presiden UEA, dalam forum Debat Strategis Abu Dhabi, Senin (10/11/2025).
Menurut Gargash, keputusan itu diambil karena tidak adanya kerangka kerja yang jelas mengenai peran, mandat, dan batas wewenang pasukan penjaga perdamaian yang diusulkan.
“UEA belum melihat kerangka kerja yang jelas untuk pasukan stabilitas, dan dalam keadaan seperti itu, kemungkinan besar UEA tidak akan ikut serta dalam pasukan semacam itu,” ujar Gargash, dikutip dari Gulf News, Selasa (11/11/2025).
1. Tak Ada Mandat yang Jelas
UEA menilai rencana pembentukan pasukan stabilisasi Gaza masih kabur. Hingga kini belum ada kejelasan soal mandat operasi, struktur komando, serta legitimasi hukum internasional dari pasukan yang akan dikerahkan.
Bagi UEA, mengirim pasukan tanpa kerangka kerja yang kuat berisiko menimbulkan kesalahpahaman, bahkan benturan dengan pihak-pihak yang masih berkonflik di Gaza.
2. Fokus pada Diplomasi dan Bantuan Kemanusiaan
Meski menolak terlibat secara militer, Gargash menegaskan UEA tetap berkomitmen mendukung jalur politik dan kemanusiaan dalam penyelesaian krisis Gaza.
“UEA akan mendukung semua upaya politik yang bertujuan untuk perdamaian dan akan tetap menjadi yang terdepan di antara negara-negara yang menyediakan bantuan kemanusiaan,” ujarnya.
Sejak perang di Gaza meletus, UEA telah menyalurkan lebih dari 2,57 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan kemanusiaan, termasuk obat-obatan, makanan, dan fasilitas medis darurat.