Alhamdulillah! Indonesia Akan Bangun 1 Rumah Sakit lagi di Gaza, Khusus Ibu dan Anak
JAKARTA, iNews.id - Indonesia akan membangun satu rumah sakit lagi di Jalur Gaza, kali ini khusus ibu dan anak atau RSIA. Tak lama-lama, pembangunan konstruksinya akan dimulai bulan depan.
Seperti Rumah Sakit Indonesia yang berdiri di Beit Lahiya, Gaza Utara, RSIA Indonesia yang berdiri di Kota Gaza, juga Jalur Gaza bagian utara, dibiayai oleh masyarakat Indonesia dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Rumah sakit senilai Rp402 miliar tersebut dibangun oleh Aqsa Working Group (AWG) dan Maemuna Center Indonesia dengan dukungan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.
RSIA Indonesia akan dibangun lahan seluas 5.000 meter persegi di dekat Rumah Sakit Al Rantisi, Lingkungan Nasser, Kota Gaza. Lahan tersebut disediakan oleh Kementerian Kesehatan Palestina.
“Seperti kita ketahui semuanya, mayoritas korban genosida Zionis Israel di Gaza adalah anak-anak dan perempua. Kita berharap rumah sakit ini akan membantu menyediakan layanan kesehatan bagi anak-anak dan perempuan di Gaza,” kata Ketua AWG, Muhammad Anshorullah.
RSIA Indonesia menjadi rumah sakit kedua di Gaza yang dibangun oleh masyarakat Indonesia dengan dukungan dari pemerintah. RS Indonesia di Beit Lahiya diinisiai oleh lembaga kemanusiaan medis Medical Emergency Rescue Commiitee (MER-C) pada 2015.
Peran RS Indonesia sangat besar dalam membantu para korban kebiadaban Israel sejak awal berdirinya, termasuk perang terbaru pada Oktober 2023. Meski beberapa kali diserang dan dibakar pasukan Israel, RS Indonesia tetap berdiri kokoh, memberikan pelayanan darurat kepada warga Gaza Utara.
“Kami berharap RSIA akan memperkuat reputasi kokoh yang telah dibangun MER-C melalui Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara. Rumah Sakit Indonesia adalah simbol persahabatan dan persaudaraan Indonesia dan Palestina, Insya Allah, RSIA hanya semakin memperkuat ikatan itu,” kata Anshorullah.
Bulan lalu, Kemlu RI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan kampanye solidaritas untuk Palestina dengan mengumpulkan dana 200 juta dolar dalam bentuk bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina serta mendukung pembangunan kembali Gaza.
Editor: Anton Suhartono