Aljazair, India dan Norwegia Laporkan Kematian Pertama akibat Virus Korona
ALJIR, iNews.id - Aljazair melaporkan dua kematian akibat virus korona. Saat ini sekolah-sekolah di Aljazair ditutup selama tiga pekan.
Kasus kematian pertama yakni seorang pria, berusia 67 tahun, yang menderita penyakit jantung. Yang kedua adalah seorang warga Aljazair berusia 55 tahun yang pulang dari Prancis.
Tujuh kasus COVID-19 baru dicatat di negara itu, sehingga jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Aljazair menjadi 26. Pasien lain termasuk dua orang Aljazair yang pernah berada di Prancis.
Sebanyak 17 anggota keluarga yang sama di Blida, barat daya ibu kota, terinfeksi virus korona, berkaitan dengan kasus-kasus di antara warga Aljazair yang tinggal di Prancis.
Pria berusia 67 tahun yang kematiannya diumumkan Kamis itu terkait dengan keluarga dari Blida.
Kementerian kesehatan mendesak warga Aljazair kembali dari negara-negara dengan tingkat infeksi tinggi dan menunda kunjungan kecuali benar-benar penting.
Presiden Abdelmadjid Tebboune memerintahkan semua sekolah Aljazair tutup dari Kamis hingga 5 April.
Norwegia juga mengumumkan kematian virus korona pertama. Korban meninggal adalah seorang pasien lansia.
Kematian di rumah sakit Oslo ini menyebabkan kini sudah ada dua pasien meninggal yang disebabkan oleh COVID-19 di wilayah Nordik.
Selain itu, India juga turut mengonformasi kematian pertama akibat korona. Seorang pria berusia 76 tahun yang baru-baru ini meninggal dinyatakan positif mengidap virus korona baru.
"Pria itu dikonfirmasi untuk COVID19. Pelacakan kontak yang diperlukan, isolasi dan tindakan lain sesuai protokol sedang dilakukan," kaya Menteri Kesehatan Negara Bagian Karnataka, B Sriramulu, seperti dilaporkan AFP.
Pria itu, yang baru saja kembali dari Arab Saudi dan memiliki riwayat hipertensi, diabetes dan asma, meninggal pada Selasa malam, menurut Press Trust of India (PTI).
Sriramulu mengatakan pria itu berasal dari Kota Kalburgi, selatan India.
Jumlah kasus yang terus bertambah di India kini menjadi 73, menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins.
Pengumuman itu muncul sehari setelah negara dengan 1,3 miliar penduduk itu menangguhkan semua visa turis hingga 15 April dan akan mengkarantina para pelancong yang datang dari tujuh negara yang dilanda virus.
Virus korona sejauh ini sudah menginfeksi lebih dari 127.000 orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 4.600, menurut penghitungan AFP.
Editor: Nathania Riris Michico