Arab Saudi Peringatkan Sanksi Energi Akan Kurangi Pasokan Global, Sindir Negara Barat?
RIYADH, iNews.id - Arab Saudi memperingatkan sanksi di sektor energi bisa berdampak pada kekurangan pasokan global. Kurangnya investasi juga bisa memicu kurangnya pasokan.
Uni Eropa memberlakukan sederatan sanksi terhadap Rusia yang berdampak pada pengurangan ekspor energi Negeri Beruang Merah ke Benua Biru. Negara Barat lainnya juga memberlakukan langkah-langkah serupa bertujuan memangkas kemampuan Rusia dalam mendanai perang di Ukraina.
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman Al Saud, dalam konferensi industri di Riyadh, Sabtu kemarin, mengatakan apa pun istilahnya, sanksi, embargo, dan kurangnya investasi akan bermuara pada satu hal yakni mengurangi pasokan.
"Apa pun itu, sanksi, embargo, kurangnya investasi, mereka akan membelit menjadi satu hal dan hanya satu, mengurangi pasokan semua jenis energi paling dibutuhkan," katanya, seperti dilaporkan kembali Reuters, Minggu (5/2/2023).
Abdulaziz tidak secara khusus menyebut Rusia dalam pernyataannya itu. Namun dia menegaskan Arab Saudi sedang berupaya mengirim bahan bakar gas cair (LPG) ke Ukraina. LPG biasa digunakan sebagai bahan bakar memasak dan pemanas.
Lebih lanjut Abdulaziz menegaskan, hal paling penting untuk mengatasi permasalahan energi global adalah seluruh dunia harus percaya kepada OPEC+, organisasi negara-negara pengekspor minyak yang di dalamnya juga termasuk Rusia.
"Kami adalah kelompok negara-negara yang bertanggung jawab. Kami mengambil kebijakan yang sesuai dengan energi dan pasar minyak berdasarkan total silo dan kami tidak melibatkan diri dalam masalah politik," katanya.
Selain itu, dia juga terus memantau dan berhati-hati pada setiap peningkatan produksi.
OPEC+ pada tahun lalu sepakat untuk memangkas target produksi sebanyak 2 juta barel per hari. Angka itu sekitar 2 persen dari permintaan global. Keputusan itu berlaku sejak November 2022 hingga akhir tahun 2023, bertujuan untuk mendukung pasar energi.
Tim panel OPEC+ pada Rabu lalu bertemu dan terus mendukung keputusan tersebut. Pesan utama dalam pertemuan itu adalah para anggota akan tetap mendukung kesepakatan sampai waktunya berakhir.
Editor: Anton Suhartono