Argentina Ingin Putuskan Hubungan dengan Negara Komunis, Begini Komentar Keras China
BEIJING, iNews.id - China menyebut ancaman presiden Argentina yang akan memutus hubungan akan memiliki dampak serius. Presiden Argentina terpilih Javier Milei sebelumnya mengatakan negaranya akan meninjau hubungan dengan negara komunis.
Menanggapi komentar tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China menyatakan Argentina melakukan kesalahan serius dalam diplomasi jika benar-benar memutuskan hubungan.
Juru Bicara Kemlu China Mao Ning menjelaskan, China merupakan mitra dagang penting bagi Argentina. Pemerintahan Argentina yang baru seharusnya menjadikan hubungan dengan China sebagai prioritas.
Milei mengatakan pada Minggu lalu, pemerintahan sayap kanan libertariannya tidak ingin berurusan dengan komunis. Sebaliknya Milei lebih untuk mempererat hubungan dengan Amerika Serikat (AS).
Kantor berita Rusia RIA Novosti, mengutip Diana Mondino, seorang ekonom yang digadang-gadang akan menjadi Menteri Luar Negeri (Menlu) Argentina mendatang, mengatakan negaranya tidak akan bergabung dengan kelompok BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan).
Argentina termasuk enam negara yang diundang untuk bergabung dengan BRICS.
Mondino juga mengatakan, Argentina akan berhenti berinteraksi dengan pemerintah China dan Brasil. Dia mengatakan hal itu saat ditanya apakah negaranya akan mendorong ekspor dan impor dengan negara-negara anggota BRICS.
Mengomentari pernyataan Mandiono Mao menegaskan, kedua negara seharusnya saling menguatkan dalam ekonomi.
“Kedua pihak memiliki perekonomian kuat yang saling melengkapi serta potensi kerja sama yang besar. China bersedia terus bekerja sama dengan Argentina untuk mendorong stabilitas dan pengembangan hubungan bilateral jangka panjang,” kata Mao.
Selain China, Milei juga menyebut Brasil.
Editor: Anton Suhartono