AS Akan Beri Sanksi Perusahaan Minyak dan Chip China karena Dikendalikan Militer
WASHINGTON, iNews.id - Pemerintahan Donald Trump dilaporkan akan menjatuhkan sanksi kepada dua perusahaan China, yakni CNOOC dan SMIC. CNOOC merupakan perusahaan minyak dan gas sedangkan SMIC produsen chip.
Sanksi dijatuhkan karena China National Offshore Oil Corp (CNOOC) dan Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) diketahui masih bagian dari militer China.
Menurut keterangan sumber serta dokumen, seperti dikutip dari Reuters, Senin (30/11/2020), akses kedua perusahaan itu ke investor AS akan dibatasi.
Departemen Pertahanan AS pada awal bulan ini memasukkan empat perusahaan China yang dimiliki atau dikendalikan militer dalam daftar hitam. Dengan demikian total perusahaan China yang terkena dampak menjadi 35.
Dua perusahaan lain yang masuk daftar hitam adalah China Construction Technology dan China International Engineering Consulting. Namun belum jelas kapan sanksi terbaru ini berlaku efektif.
Sejauh ini Departemen Pertahanan AS belum mengomentari laporan dari sumber tersebut.
Pemerintahan Trump semakin gencar menjatuhkan sanksi terhadap China serta kekuatan asing lainnya, termasuk Rusia dan Iran, sebelum masa jabatan berakhir pada Januari 2021.
Langkah tersebut akan mempersulit posisi Joe Biden, teruama dalam membina hubungan dengan China ke depannya.
Sanksi ini juga bagian dari upaya Trump melemahkan upaya China dalam menafaatkan perusahaan teknologi sipil untuk tujuan militer.
SMIC sudah lebih dulu berada dalam bidikan AS. Pada September, Departemen Perdagangan mengeluarkan pemabatasan ekspor ke perusahaan itu setelah mendapati peralatan buatan AS digunakan untuk tujuan militer.
Pada pekan lalu, pemerintahan Trump nyaris mengumumkan 89 perusahaan kedirgantaraan China yang memiliki hubungan dengan militer. Akses mereka untuk membeli berbagai barang dan teknologi AS akan dicabut.
Editor: Anton Suhartono