AS Berencana Bangun Armada Laut Baru di Indo-Pasifik, Ancaman Bagi Kepentingan China
Armada AS baru yang berfokus di Samudra Hindia bisa menjadi masalah bagi ambisi China di kawasan itu, kata Song Zhongping, mantan instruktur Korps Artileri Kedua Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
"China lebih bergantung pada Samudera Hindia daripada Pasifik Barat," katanya.
"Menyiapkan armada Angkatan Laut AS sama dengan mencekik China - itu akan merugikan kepentingan pembangunan China dalam hal rantai pasokan energi dan investasi dalam proyek belt and road," lanjutnya.
Belt and Road Initiative Beijing yang kontroversial adalah skema investasi infrastruktur besar-besaran yang bertujuan menghubungkan China dengan Asia, Afrika, Eropa, dan sekitarnya.
Di bawah inisiatif tersebut, China telah bermitra dengan negara-negara Samudra Hindia termasuk Pakistan untuk membangun proyek infrastruktur utama seperti jalan raya dan pelabuhan, dalam upaya nyata untuk mendapatkan akses yang lebih cepat ke Eropa dan Afrika.
Pelabuhan Gwadar di Pakistan, misalnya, dibangun dan dikelola oleh konsorsium China, berlokasi strategis di dekat Selat Hormuz, jalur laut terpenting dunia untuk minyak.
Editor: Arif Budiwinarto