Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!
Advertisement . Scroll to see content

AS dan PBB Kecam Kekerasan Aparat Myanmar usai 1 Perempuan Kritis Tertembak di Kepala

Rabu, 10 Februari 2021 - 15:39:00 WIB
AS dan PBB Kecam Kekerasan Aparat Myanmar usai 1 Perempuan Kritis Tertembak di Kepala
Polisi dan demonstran saling berhadapan dalam aksi menentang kudeta militer di Myanmar. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Avinash Paliwal, dosen senior hubungan internasional di Sekolah Studi Oriental dan Afrika Universitas London, memperkirakan Myanmar tidak akan terisolasi seperti pemerintahan militer di masa lalu. China, India, hingga Jepang tampaknya tidak mungkin memutuskan hubungan dengan negara itu.

“AS dan negara Barat lainnya bisa saja memberikan sanksi, tetapi kudeta ini dan konsekuensinya akan berdampak dan menjadi cerita Asia, bukan bagi Barat,” kata Paliwal.

Militer di bawah komando Jenderal Min Aung Hlaing mengambil alih pemerintahan Myanmar atas dasar tuduhan kecurangan dalam pemilihan 8 November oleh partai Suu Kyi, NLD. Pada Selasa (9/2/2021) malam, polisi menggerebek markas NLD di Yangon, seperti yang dikonfirmasi oleh anggota parlemen.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut