AS dan Rusia Saling Tuduh di DK PBB soal Perang Ukraina, Sebut-Sebut Senjata Korut dan Rudal Patriot
Pesawat Il-76 milik Angkatan Udara Rusia jatuh dari langit pada 24 Januari lalu. Rusia mengatakan, seluruh penumpang yang berjumlah 74 orang tewas, termasuk 65 tentara Ukraina yang ditangkap dalam perjalanan untuk ditukar dengan tawanan perang Rusia. Moskow pun menyalahkan Kiev atas jatuhnya pesawat tersebut.
“Kami memiliki bukti tak terbantahkan bahwa rudal permukaan-ke-udara Patriot digunakan untuk melakukan serangan tersebut, sehingga tidak ada keraguan bahwa Washington DC juga merupakan kaki tangan dalam kejahatan ini,” kata Nebenzia kepada Dewan Keamanan PBB.
Penyelidik Rusia mengatakan pekan lalu bahwa mereka memiliki bukti yang menunjukkan bahwa militer Ukraina menembak jatuh pesawat angkut militer tersebut dengan rudal Patriot buatan AS.
Rusia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertemu pada Selasa setelah mengatakan Ukraina menewaskan sedikitnya 28 orang ketika menggunakan roket yang dipasok Barat untuk menyerang sebuah toko roti dan restoran pada Sabtu lalu di wilayah Ukraina Timur yang dikuasai Rusia.
Diplomat senior Ukraina di PBB, Serhii Dvornyk, menuduh Rusia menyalahgunakan Dewan Keamanan untuk menyebarkan “informasi palsu”.
Wood mengatakan AS tidak dapat memverifikasi informasi tersebut secara independen dan menyalahkan kurangnya pemberitaan media independen. Namun, dia menyesalkan banyaknya korban sipil.
“Untuk lebih jelasnya, Rusia adalah satu-satunya agresor dalam perang ini, dan satu-satunya yang dapat mengakhiri perang ini saat ini,” kata Wood.
Editor: Ahmad Islamy Jamil