SEOUL, iNews.id - Korea Utara (Korut) kembali menentang langkah Amerika Serikat (AS) yang akan mengirim tank ke Ukraina. Kali ini Direktur Urusan AS Kementerian Luar Negeri Korut Kwon Chung Keun menyebut langkah itu sebagai kejahatan yang tidak etis.
"AS bekerja keras untuk memasok senjata ofensif seperti (tank tempur) ke Ukraina dengan biaya berapa pun, tanpa menghiraukan perhatian dan kritik masyarakat internasional. Ini adalah kejahatan tidak etis yang bertujuan membuat situasi internasional tidak stabil," kata Kwon, dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita KCNA, Minggu (29/1/2023).
Menlu Turki Bertemu Delegasi Hamas, Bahas Situasi Gaza dan Rencana Perdamaian
Dia mengaitkannya dengan tuduhan AS yang menyebut Korut membantu Rusia dengan persenjataan dalam perang di Ukraina. Tuduhan itu disebutnya sebagai rumor tidak berdasar guna membenarkan bantuan militer AS ke Ukraina.
"Provokasi besar yang tidak akan pernah dibenarkan," kata Kwon.
Deretan Rudal Balistik Korut, Ada Sang Monster Diklaim Bisa Jangkau Seluruh Wilayah AS
Sebelumnya, Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un, mengecam rencana AS mengirim tank tempur Abrams M1 ke Ukraina. Menurut dia, AS telah melangklah lebih jauh melampaui batas demi memenangkan hegemoni melalui perang proksi.
Pada Desember lalu, AS menyebut Korut telah menyelesaikan pengiriman awal senjata yakni roket infanteri dan rudal ke perusahaan militer swasta Rusia, Wagner Group.
Setelah Dituduh Kirim Senjata ke Rusia, Korut Tembakkan 2 Rudal Balistik
Perusahaan yang juga bergerak dalam menyediakan tentara bayaran itu diketahui ikut berperang di Ukraina dan berhasil meraih kemajuan dengan menduduki beberapa wilayah di Luhansk.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku