Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil Dick Cheney, Mantan Wapres AS Arsitek Pertahanan yang Dorong Perang Irak
Advertisement . Scroll to see content

AS Klaim Hampir Semua Sanksi PBB terhadap Iran Berlaku Kembali

Minggu, 20 September 2020 - 13:15:00 WIB
AS Klaim Hampir Semua Sanksi PBB terhadap Iran Berlaku Kembali
Mike Pompeo (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) secara sepihak menyatakan sebagian besar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Iran kembali berlaku.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, PBB menjatuhkan kembali sebagian besar sanksi yang sempat dicabut dan berlaku sejak Sabtu (19/9/2020) malam waktu AS.

Sebagian besar sanksi terhadap Iran dicabut pada 2015 setelah negara itu meneken perjanjian internasional untuk tidak membangun senjata nuklir. AS, saat itu di bawah kepemimpinan Barack Obama, ikut meneken kesepakatan. Namun pada Mei 2018, Presiden Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan itu dengan alasan Iran tetap akan membangun senjata nuklir.

Sejak itu AS memperbarui sanksi bilateral terhadap Iran, bahkan menambahnya.

"Hari ini, Amerika Serikat menyambut baik kembalinya hampir semua sanksi PBB terhadap Republik Islam Iran yang sebelumnya dihentikan," kata Pompeo, dikutip dari AFP.

Menurut dia, sanksi terhadap Iran berlaku kembali sejak Sabtu pukul 20.00 waktu Washington.

Ditegaskan, embargo senjata terhadap Iran juga diperpanjang tanpa batas waktu dan aktivitas yang berkaitan dengan program rudal nuklir serta rudal balistik Iran akan dikenakan sanksi internasional.

Pemerintah Presiden Donald Trump juga berjanji menindak setiap negara anggota PBB yang tidak mematuhi sanksi terhadap Iran. Mereka yang melanggar akan diputus aksesnya ke sistem dan pasar keuangan AS.

"Jika negara-negara anggota PBB tidak memenuhi kewajiban mereka untuk menerapkan sanksi ini, Amerika Serikat siap menggunakan otoritas dalam negeri, menerapkan konsekuensi atas kegagalan tersebut dan memastikan Iran tidak mendapat keuntungan dari aktivitas yang dilarang oleh PBB," kata Pompeo.

Dia juga berjanji AS akan mengumumkan soal pelanggaran dalam beberapa hari mendatang.

Namun klaim apa pun yang disampaikan AS soal Iran dibantah kekuatan besar lain, termasuk anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB yakni China, Rusia, bahkan sekutu AS di Eropa.

"Setiap keputusan atau tindakan yang diambil dengan maksud untuk menerapkan kembali (sanksi) tidak akan memiliki dampak hukum," demikian pernyataan resmi bersama Prancis, Inggris, dan Jerman, dalam surat yang dikirim ke DK PBB.

Sementara itu Iran memandang janggal sikap AS. Menteri Luar Negeri Javad Zarif menilai klami Pompeo itu palsu.

Saat sidang DK PBB pada pertengahan Agustus, AS mengalami kekalahan telak dalam voting untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran yang sedianya berakhir pada Oktober.

Setelah sidang itu Pompeo mengecam para sekutunya, Prancis, Inggris dan Jerman, dengan menuduh mereka berpihak pada pemimpin Iran. Lalu pada 20 Agustus, AS mengumumkan langkah kontroversial yang dikenal dengan 'snapback', bertujuan memberlakukan kembali semua sanksi terhadap Iran mulai September.

Hampir semua anggota DK PBB mempermasalahkan kemampuan AS untuk melaksanakan putaran hukum ini. DK belum mengambil tindakan lebih jauh.

Seorang diplomat PBB yang meminta identitasnya tak dipublikasikan mengatakan, pernyataan Pompeo itu tak akan memberikan dampak apa pun.

"Saya tidak melihat akan terjadi apa-apa. Itu hanya sebuah pernyataan, seperti menarik pelatuk dan tidak ada peluru yang keluar," ujarnya.

Diplomat lain menyesalkan tindakan sepihak AS dengan mengatakan, Rusia dan China sedang duduk-duduk bahagia makan popcorn sambil menyaksikan kejatuhan besar AS dan sekutunya dari Eropa.

Meski demikian AS masih bisa menjatuhkan sanksi bilateral yang tetap berdampak besar bagi Iran serta bisa meningkatkan ketegangan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut