AS Masukkan Puluhan Perusahaan China dalam Daftar Hitam, Termasuk Produsen Drone DJI
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat memasukkan puluhan perusahaan China, termasuk produsen drone terbesar di dunia DJI serta pembuat chip SMIC, dalam daftar hitam perdagangan, Jumat (18/12/2020).
Departemen Perdagangan AS menyatakan SMIC merupakan perusahaan yang masih dikontrol militer atau Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China. Negeri Tirai Bambu berupaya memanfaatkan teknologi sipil untuk keperluan militer. Dalam membuat produk, SMIC masih mengandalkan bahan baku dari perusahaan AS.
"(Departemen Perdagangan) Tidak akan mengizinkan teknologi canggih AS untuk membantu membangun militer musuh yang semakin agresif," kata Menteri Peedagangan Wilbur Ross, dikutip dari Reuters, Sabtu (19/12/2020).
Produsen drone terbesar di dunia DJI segera dimasukkan dalam daftar bersama AGCU Scientech; China National Scientific Instruments and Materials serta Grup Kuang-Chi yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia berskala besar.
"Amerika Serikat akan melakukan segala tindakan pencegahan yang ada, termasuk mencegah perusahaan dan institusi (China) mengeksploitasi barang dan teknologi AS untuk tujuan jahat," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, dalam penyataan terpisah.
Sejauh ini belum ada komentar dari SMIC, DJI, serta perusahaan lainnya.
Meski demikian beberapa anggota parlemen, pelaku industri, serta mantan pejabat mempertanyakan dampak dari tindakan ini terhadap SMIC.