AS Menolak Gabung Komunitas Internasional Ciptakan Vaksin Covid-19
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat menyatakan tidak akan ikut serta dalam upaya kerjasama internasional untuk mengembangkan dan mendistribusikan vaksin Covid-19.
Pernyataan sikap tersebut disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih terkait rencana negara-negara di dunia menyiapkan Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19 atau COVAX di bawah supervisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kerjasama COVAX memungkinkan 150 negara memanfaatkan portofolio vaksin potensial untuk memastikan warganya segera tercakup oleh vaksin dari negara manapun yang dianggap efektif.
WHO mengatakan, melalui COVAX pemerintah yang membuat kesepakatan dengan pembuat vaksin individu akan mendapat manfaat karena ketersediaan vaksin cadangan jika kesepakatan yang dibuat melalui kesepakatan bilateral dengan produsen tidak berhasil.
AS yang saat ini mengklaim tengah mengembangkan sejumlah protipe vaksin Covid-19 dengan tegas menolak bergabung dengan COVAX. Langkah tersebut terkait keputusan Presiden Donald Trump menarik keanggotaan AS dari WHO sebagai bentuk kekecewaan.
Trump menilai, WHO tidak serius menangani pandemi Covid-19 serta menuding organisasi PBB itu berada di bawah kendali China.
"Amerika Serikat akan terus melibatkan mitra internasional kami untuk memastikan kami mengalahkan virus ini, tetapi kami tidak akan dibatasi oleh organisasi multilateral yang dipengaruhi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan China yang korup," kata juru bicara Gedung Putih, Judd Deere, dikutip dari Aljazeera, Rabu (2/9/2020).
Sejauh ini, belum ada vaksin Covid-19 di manapun di dunia yang disetujui untuk digunakan secara penuh. Pada awal Agustus lalu, Rusia mengklaim sudah memiliki vaksin Covid-19 yang diberi nama Sputnik V.
Moskow mengklaim vaksin tersebut telah melewati semua tahapan uji klinis untuk obat-obatan. Akan tetapi, ilmuwan di seluruh dunia masih meragukan vaksin tersebut karena menilai rangkaian uji coba yang terlalu singkat.
Sementara itu, perusahaan bioteknologi Amerika Serikat, Moderna, melaporkan calon vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan telah memasuki uji coba tahap ketiga. Dalam tahapan ini Moderna melibatkan 30.000 orang sukarelawan, tetapi tidak jelas kapan fase ini akan selesai.
Bukan hanya Amerika, negara-negara maju seperti Inggris, Australia dan China juga mengklaim pengembangan calon vaksin Covid-19 mereka telah memasuki fase akhir pengujian pada manusia.
Editor: Arif Budiwinarto